Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Mahasiswa UMI Disambut Isak Tangis Keluarga

Kompas.com - 21/11/2013, 20:12 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Jenazah Radit alias Tri Saputra (21), mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang menjadi korban penikaman sekelompok pemuda di depan kampusnya pada Rabu (20/11/2013) kemarin, tiba di kampung halamannya, Polewali Mandar Sulawesi Barat, Kamis (21/11/2013) petang tadi.

Mahasiswa Fakultas Hukum UMI Makassar ini disambut histeris keluarganya yang menunggu sejak pagi tadi. Radit sempat dirawat di ruang ICU RS Wahidin, namun akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (21/11/2013).

Kedatangan mobil ambulans yang mengantar jenazah Radit memecah keheningan rumah duka di dusun Manding, Kelurahan Madatte, Polewali Mandar sekitar pukul 17.30 Wita. Ratusan keluarga dan tetangga yang menunggu di rumah duka sejak pagi tadi tak kuasa menahan tangis saat mendengar suara sirine mengaung di halaman rumah korban. Tente, nenek dan sepupu korban bahkan sempat histeris melihat jenazah Radit.

Mahasiswa semester tujuh Fakultas Hukum UMI Makassar ini adalah anak yatim. Ibunya, Johana meninggal dunia beberapa tahun lalu. Sejak kecil, Radit dirawat ayahnya, Syahruddin dan tante serta neneknya. Radit dikebumikan di pemakaman umum, Kamis (22/11/2013).

Radit diketahui dikeroyok sejumlah pemuda di depan kampusnya seusai mengikuti perkulaihan Rabu (20/11/2013) kemarin. Saat keluar dari pintu gerbang, Radit langsung dihadang dan dikeroyok beramai-ramai. Radit hendak kabur, namun tumbang akibat perutnya ditusuk badik.

Basri, paman Radit yang menjemput jenazah korban di Rumah Sakit Wahidin Makassar menyebutkan, keponakannya diduga korban salah sasaran pengeroyokan. Pasalnya Radit diketahui tidak pernah punya persoalan di kampus maupun di asrama tempat tinggalnya.

Basri berharap pelaku pengeroyokan bisa segera ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya, agar kasus serupa tidak terjadi lagi pada mahasiswa lain. “Saya berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus pengeroyokan terencana ini dan memberi hukuman setimpal kepada para pelakunya. Agar kasus serupa tidak terulang,” harap Basri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com