Sumber Kompas.com menyebutkan, bentrokan antara dua kelompok warga ini telah terjadi sejak Selasa dini hingga siang tadi. Bentrok dipicu dari sengketa tanah antara dua marga di desa tersebut akibat bentrokan itu dikabarkan sejumlah rumah warga terbakar dan sebagian mengalami kerusakan.
“Masalah ini sudah lama namun entah mengapa terulang kembali. Masalahnya soal sengketa tanah,” kata salah seorang warga Ulima yang enggan namanya dipublikasikan.
Kapolres Buru, AKBP Kamarus Zaman kepada Kompas.com membenarkan bahwa terjadi bentrokan antara dua kelompok warga di Kecamatan Ambalau, namun ia membantah jika sejumlah rumah warga terbakar akibat peristiwa itu.
“Tidak ada rumah yang dibakar, info yang kami terima dari jajaran yang saat ini berada di Desa Ulima hanya dua rumah warga yang rusak akibat terkena lemparan batu,” sebut Kamaruz melalui pesan singkat.
Dia mengungkapkan, penyebab bentrokan dipicu oleh sejumlah warga yang membangun rumah di atas tanah adat yang disengketakan. Warga lainnya yang tidak terima lantas marah dan melakukan perlawanan.
”Penyebabnya karena ada bebrapa warga yang membangun rumah diatas tanah adat yang disengketakan,” katanya singkat.
Belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut ataukah tidak, namun untuk mencegah bentrokan agar tidak meluas, saat ini pihaknya telah menerjunkan personil kepolisian dari Polres Buru ke lokasi kejadian.
”Personil TNI dan Polri sudah diterjunkan ke lokasi kejadian. Dan saat ini kondisi di Desa Ulima sudah kondusif kembali,” ungkap Kamaruz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.