Communication and Awareness Officer Burung Indonesia - Program Mbeliling, Irfan Saputra, kepada Kompas.com di Labuan Bajo, Senin (18/11/2013), menjelaskan, penemuan atau perjumpaan spesies langka ini penting karena membuktikan keberadaan populasi biawak Komodo di wilayah selain Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinca, Manggarai Barat, NTT.
Sayangnya, kata Irfan, di Golo Mori dan Tanjung Kerita Mese, Komodo sangat rentan baik secara ekologis maupun sosial. Salah satunya karena belum ada payung hukum yang melindungi pelestarian binatang melata ini.
“Hasil survei dan penelitian, tim merekam foto dengan kamera jebak (camera trap), dan wilayah Golo Mori sebagai salah satu wilayah penelitian. Besar harapan kami, rekan-rekan media dapat menyebarluaskan informasi ini sebagai upaya untuk mendorong proses pelestarian satwa purba yang terkenal seantero dunia ini, dan di kawasan Mbeliling, Flores, NTT, secara umum,” beber Irfan.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, biawak Komodo yang langka itu juga terdapat di Nanga (Tanjung) Bere, di Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat. Selain itu, telah ditemukan juga Komodo di Lembah Soa, Kabupaten Bajawa, oleh para arkeolog. Bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa binatang langka ini juga hidup di Riung, Kabupaten Ngada, dan di Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.