Reruntuhan candi kali pertama ditemukan oleh pegawai bangunan pada 27 September 2013 lalu. Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa pegawai bangunan sedang mengali lubang septic tank di salah satu bangunan Perumahan Griya Tiara Indah.
Di kedalaman sekitar 50 cm, cangkul pegawai bangunan mengenai benda keras. Ketika diperiksa, ternyata benda tersebut adalah batu berbentuk kotak tebal dan terdapat pahatan rapi menyerupai batu candi. Temuan itu lantas segera dilaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY di Jalan Solo Km 15, Bogem, Kalasan, Sleman.
"Dari laporan penemuan itu, kami langsung melakukan survei ke lapangan. Hasil analisis, batu-batu yang telah ditemukan itu memang batu candi," jelas salah satu staf Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, Anjar Nugroho, saat ditemui di lokasi ekskavasi, Jumat (15/11/2013).
Ia mengungkapkan, dari hasil itulah, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY menindaklanjuti dengan melakukan ekskavasi penyelamatan. Hal ini dilakukan guna mencari data-data apakah batuan tersebut bagian dari struktur candi atau bukan.
"Ekskavasi ini dilakukan bersama-sama dengan mahasiswa Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Mulai 11 November kemarin rencananya sampai 22 November besok," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.