Makan Nasi dari Sekolah, 11 Siswa di Banda Aceh Keracunan

Empat siswa, terdiri dari tiga siswa laki-laki dan satu perempuan, masih terbaring lemas di ranjang Ruang IGD Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA). Dua dari empat siswa itu terlihat masih diinfus, sedangkan beberapa siswa lainnya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

”Setelah makan nasi, kami mual-mual. Terus langsung dibawa ke sini,” kata Muhammad Mustaqim, siswa kelas VII-3 yang mengalami keracunan, saat ditemui di rumah sakit.

Menurut Mustaqim, nasi itu memang dibagikan setiap hari kepada siswa oleh pihak sekolah. Lauknya bervariasi, kata Mustaqim. ”Lauknya kadang ikan tongkol kadang udang. Tadi lauknya udang, tetapi baru kali ini kami keracunan,” kata Mustaqim.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 2 Lampriet, Banda Aceh, Darman mengatakan, siswa yang mengalami keracunan itu 11 orang. Ia membantah bahwa siswa yang dibawa ke rumah sakit itu muntah-muntah. ”Cuma pusing, mereka. Enggak ada yang muntah-muntah,” kata Darman.

Darman menjelaskan, nasi itu sudah dibagikan kepada siswa rutin saban hari sejak tiga tahun lalu. ”Nasi itu dimakan oleh lebih kurang 700 orang, termasuk siswa dan guru. Tapi baru ini keracunan,” ujar Darman.