Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Mutilasi: Nyawa Harus Dibayar Nyawa

Kompas.com - 11/11/2013, 22:55 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Keluarga korban mutilasi Yoana Miatisari (23), warga Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, meminta pelaku dihukum mati. Desakan itu disampaikan kakak korban, Waniasih (45), yang ditemui wartawan di rumahnya yang tak jauh dari rumah korban, Senin (11/11/2013) sore.

"Nyawa harus dibayar dengan nyawa juga. Harapan keluarga begitu," katanya sembari menangis.

Waniasih menceritakan, adiknya yang akrab dipanggil Yoana itu terakhir bertemu dengan keluarga pada 28 September lalu. "Terakhir ketemu dengan Yoana pagi hari. Empat puluh hari dia menghilang," akunya.

Yoana ditemukan sudah dalam keadaan tewas secara mengenaskan. Kepala dan kedua tangannya ditemukan di lokasi berbeda. Waniasih memastikan, jasad yang ditemukan terpotong-potong itu adalah adiknya sendiri, Yoana. "Kalau dari baju dan celananya memang dia adalah adikku," katanya.

Sebelum jasad Yoana ditemukan, Waniasih mengaku mimpi bertemu dengan korban. "Saya bermimpi diminta Yoana nyari dia di bawah pohon bambu. Dia bilang, 'tolong ya bi saya cari di pohon bambu'," kata Waniasih menirukan perkataan Yoana dalam mimpinya.

"Ternyata benar, di bawah pohon bambu di curah itu, ada jenazah tanpa kepala dan tangan. Keluarga yakin dia jenazah Yoana. Karena celananya memang punya Yoana," katanya.

Menurut Waniasih, Yoana awalnya pamit ke keluarganya untuk membeli pulsa. Namun dia tidak tahu gadis itu pergi bersama siapa. Setelah itu, Yoana menghilang selama 40 hari dan ditemukan sudah menjadi meninggal.

Yoana di mata keluarganya adalah perempuan pendiam, jarang berterus terang jika ada sesuatu yang menimpanya. "Dia pendiam. Jarang bilang jika ada apa-apa. Tetapi soal kedekatan pria perangkat desa itu dengan Yoana, keluarga sudah mengetahuinya," akunya.

Diberitakan sebelumnya, Yoana Miatisari, warga Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan oleh warga setempat sudah menjadi meninggal, Minggu (10/11/2013) sore. Jasad korban ditemukan tanpa kepala dan tangan, di bawah curah sedalam 7 meter di desa setempat. Gadis ini adalah korban pembunuhan dengan cara mutilasi. Motif pembunuhan diduga karena cinta segitiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com