Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Raskin, Mahasiswa Tabur Beras di Gudang Bulog

Kompas.com - 07/11/2013, 12:38 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Puluhan pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Insan Muda Pamekasan, Jawa Timur, menggelar aksi di depan gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Madura, Kamis (7/11/2013).

Aksi tersebut sebagai protes atas banyaknya beras busuk yang dikeluarkan Bulog untuk didistribusikan kepada rakyat miskin. Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa beras busuk yang ditabur di depan gudang Bulog. Mereka kemudian melepaskan ayam agar makan beras busuk tersebut.

Mahasiswa juga membentangkan beberapa poster. Di antaranya bertuliskan "beras Bulog beras pakan ayam," "turunkan kepala gudang Bulog," "rakyat menderita, orang Bulog suka-ria".

Apoeng Zaini, koordinator aksi menuduh, beras untuk rakyat miskin (raskin) yang dijadikan klaster utama penanggulangan kemiskinan di Indonesia oleh pemerintah, ternyata pemanfaatannya disalahgunakan oleh orang-orang Bulog sendiri dengan pengadaan beras yang tidak sesuai dengan standar layak konsumsi.

"Raskin yang dikeluarkan Bulog di Pamekasan ini hanya cocok untuk pakan ternak dan tidak sesuai untuk dikonsumsi rakyat miskin," kata Apoen.

Lebih lanjut Apoen menjelaskan, raskin yang didistribusikan Bulog banyak pula yang tidak sampai ke rakyat miskin. Agar terlihat beras dikeluarkan, administrasinya dibuat lengkap seakan-akan ada pendistribusian.

"Yang keluar dari Bulog itu hanya administrasinya ke kecamatan dan desa. Sementara berasnya tetap disimpan di gudang," imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya menuntut agar kepala gudang Bulog untuk dipecat dari jabatannya. Alasan pemecatan itu karena diduga melakukan kongkalikong dengan pihak rekanan dalam pengadaan beras.

"Kalau kepala gudangnya tidak dipecat, maka Raskin akan tetap busuk yang diberikan kepada rakyat," imbuh Apoen.

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre IV Madura Prayitno mengaku tidak tahu menahu soal raskin busuk. Jikapun ada, beras tersebut agar dikembalikan ke Bulog dan pihak Bulog akan menggantinya.

"Kembalikan saja kalau ada beras busuk. Mungkin itu kepala desanya yang tidak melakukan pengecekan sebelum diberikan kepada rakyatnya," ujar Prayitno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com