"Kami antusias rebutan hasil bumi dan sembako yang sudah dibacakan doa-doa sebelumnya, karena ingin mengambil berkahnya saja," Ridwan, kata salah satu warga.
Warga menggelar acara arak-arakan dengan kirab ke jalan yang diiringi tarian dan tabuh rebana. Selain itu, dalam arak-arakan itu disertakan ornamen patung sebagai simbol kebaikan. Tak ketinggalan sesaji dan nasi tumpeng setinggi 1,5 meter yang kemudian menjadi rebutan warga.
Ritual rebutan sesaji dan air keberkahan itu, diharapkan warga menjadi momentum perubahan dalam menyambut pergantian tahun baru Islam. Rencananya, panitia akan membuat acara yang sama di tahun-tahun berikutnya.
Kegiatan ini disambut antusias warga, karena baru kali pertama digelar di Lampung. Sementara itu, pada malam menjelang pergantian, seluruh masjid yang ada di Bandarlampung menggelar acara tasyakuran. Kegiatan ini dibiayai oleh Wali Kota Bandarlampung, Herman HN yang mana masing-masing masjid mendapat bantuan senilai Rp 1 juta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.