Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 05/11/2013, 15:21 WIB
|
EditorFarid Assifa

BONE, KOMPAS.com - Belasan santri Pesantren Biru Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan keracunan massal setelah menyantap nasi kotak yang disajikan oleh panitia zikir akbar menyambut tahun baru Hijriyah yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Selasa (5/11/2013). Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru untuk mendapatkan perawatan intensif.

Zikir akbar yang digelar di rumah jabatan (Rujab) Bupati Bone pada Senin malam dalam rangka menyambut 1 Muharram itu berujung petaka. Sebanyak 17 santri yang menghadiri zikir akbar tersebut menderita mual dan muntah. Saat itu, belasan santri membawa pulang nasi kotak yang dibagikan panitia pelaksana dan baru memakannya pada pukul 23.30 Wita mejelang tidur. Pada pukul 01.30 dini hari, para santri ini terbangun akibat sakit perut disertai mual dan muntah-muntah. Pembina pesantren akhirnya membawa belasan santrinya ke RSUD Tenriawaru untuk diberikan perawatan secara intensif.

"Nasinya tidak dimakan di tempat, tapi dibawa pulang, beberapa jam kemudian baru ada gejala dan memang para santri ini kami libatkan dalam zikir akbar sambut bulan Muharram," tutur H Salman, salah seorang pembina pesantren Biru Watampone.

Para korban keracunan kemudian dirawat intensif di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh. "Kami tidak tahu penyebabnya apa, tapi yang jelas pasien masuk dalam kondisi mual, muntah dan mencret. Tapi kami sudah tangani dan pasien sekarang sudah agak baikan," kata Muhammad Ramli, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) RSUD Tenriawaru.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, dr Andi Kasma Padjalangi yang datang mengunjungi para pasien, menduga bahwa makanan tersebut sudah agak basi karena terlalu lama disimpan. "Mungkin karena terlalu lama disimpan, karena yang makan di tempat tidak apa-apa," kata dr Andi Kasma.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke