Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggara, Penabrak Belasan Siswa, Mulai Diperiksa

Kompas.com - 04/11/2013, 20:14 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com — Penabrak puluhan siswa SMA Hang Tuah 2 Gedangan, Anggara Putra Trisula (APT), warga Perumahan Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, mulai diperiksa di Polres Sidoarjo, Senin (4/11/2013). Anggara datang bersama pacarnya, NT, siswi kelas XII SMA Hang Tuah, tempat penabrakan massal itu terjadi.

Anggara (20), anak seorang purnawirawan polisi berpangkat brigjen itu datang ke mapolres sekitar pukul 14.00 WIB. Hingga pukul 17.20 WIB, dia belum keluar dari ruang penyidik Satuan Pidana Ekonomi Tertentu (Satpidektur) Polres Sidoarjo.

Pemeriksaan Anggara adalah yang pertama kali setelah peristiwa yang berlangsung Kamis (31/11/2013) sekitar pukul 12.20 WIB atau setelah dilimpahkan dari Polsek Gedangan ke Polres Sidoarjo.

Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki SIK didampingi Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Rony Setyadi menjelaskan, Anggara diperiksa secara intensif untuk menguak apa yang tengah terjadi. “Kami masih menggali keterangan dari Anggara dan status Anggara masih sebatas saksi,” katanya.

Status saksi itu bisa meningkat tergantung dari hasil pemeriksaan, baik dari Anggara dan saksi lainnya saat peristiwa berlangsung. Dari keterangan itu akan dikroscek. “Kalau memang diperlukan penahanan ya nanti akan kita tahan,” tandas Kapolres.

Mantan Kapolres Jombang ini membantah jika penanganan kasus ini lamban. Pascakejadian, polisi sudah mendatangi rumah Anggara dan ditemui orangtuanya. Dalam pertemuan itu, kondisi Anggara stres berat.

“Kalau kondisinya stres berat dibawa ke polres kondisinya bisa menjadi fatal. Tapi dalam pertemuan dengan keluarga, pihak keluarga menyatakan sanggup menyerahkan jika kondisi Anggara sudah normal,” terangnya.

Orang nomor satu di kepolisian Sidoarjo itu lantas mencontohkan, Abdul Qodir Jaelani (AQJ) setelah peristiwa kecelakaan tidak langsung dimintai keterangan. Pemeriksaan dilakukan setelah kondisi AQJ sembuh dan normal sehingga situasi menjadi lebih nyaman.

“Kita bekerja ini tidak membuat orang malah menjadi sakit, tapi bekerja yang enak agar dalam pemeriksaan bisa cair,” jelas Marjuki.

Kapolres yang saat itu sempat masuk ke ruang Anggara diperiksa sekitar 10 menit lantas keluar lagi. Ia bersama Kasat Reskrim AKP Rony Setyadi melihat kondisi mobil Anggara yang diamankan di depan gedung Satlantas Polres Sidoarjo. Bagian belakang mobil warna abu-abu itu penyok, sementara bagian kanan dan kiri juga terdapat bekas pukulan.

Penyoknya mobil milik Anggara itu kini menjadi pertimbangan penyidikan karena ada indikasi Anggara nekat memacu kendaraannya dan melindas Alif Kurnia Safitri karena takut. (mif)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com