Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peduli Lingkungan, Kumpulkan 100.000 Puntung Rokok

Kompas.com - 03/11/2013, 22:08 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jika Anda masuk wilayah kota Banyuwangi, jangan heran jika menemukan beberapa anak muda membawa karung dan juga alat penjepit sampah. Mereka berjalan sepanjang jalan poros kota Banyuwangi sambil memungut puntung rokok, lalu memasukkannya ke karung yang dibawa.

Cuaca Banyuwangi yang cukup panas tidak mengurangi semangat mereka yang tergabung dalam Way Art Community Banyuwangi untuk mengampanyekan hidup sehat dan bersih. Kepada Kompas.com, Minggu (3/11/2013), Ahmad Hendri Birendra, koordinator Way Art Community Banyuwangi menjelaskan, ide tersebut muncul ketika banyak orang-orang yang membuang puntung rokok sembarangan.

"Beberapa bulan terakhir ini banyak event yang digelar di Banyuwangi. Nah, pasti banyak orang yang datang dan berkumpul. Tentunya juga akan banyak sampah yang dihasilkan. Kami sengaja memilih untuk mengumpulkan puntung rokok karena sering dilupakan sama petugas kebersihan kalau pas disapu", jelasnya.

Hendri menjelaskan, gerakan 100.000 puntung rokok akan terus dilakukan sampai bulan Desember 2013. "Nanti kami akan selalu hadir di setiap event yang diadakan oleh pemerintah untuk mengumpulkan puntung rokok yang dibuang dengan mengerahkan anggota Way Art Community. Puncaknya nanti di bulan Desember 2013, puntung rokok yang kami kumpulkan, akan dijadikan karya seni dan dipamerkan. Kebetulan sekali 18 Desember adalah hari jadi Kabupaten Banyuwangi," jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Iswandi. Dia mengaku tergerak ikut kegiatan tersebut karena ingin mengampanyekan hidup sehat dan bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Biasanya perokok itu kalau sudah selesai langsung dibuang di tanah. Diinjak pakai kaki. Padahal puntung rokok kan juga sampah yang harus dibuang di tempat sampah," ungkapnya.

Sambil tertawa, Iswandi bercerita bahwa ia pernah menunggui laki-laki yang sedang merokok. "Mungkin karena nggak nyaman saya tungguin, akhirnya bapak itu mematikan rokoknya dan memasukkannya ke botol yang saya bawa. Padahal rokoknya masih panjang," katanya.

Iswadi berharap, dengan gerakan 100.000 puntung rokok, masyarakat lebih peduli dengan kebersihan lingkungan yang ada di sekitarnya. "Apalagi jika ditambah dengan kepedulian untuk tidak merokok di tempat umum dan di hadapan anak-anak. Itu juga kami kampanyekan dengan membuat tulisan yang ditempel di dada dan dipunggung," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com