Salah seorang warga, Iman (25), mengatakan, dini hari itu dia melihat pemuda dari kedua "wilayah" berkumpul di satu lokasi. Entah apa pemicunya, muncul aksi saling ejek di antara mereka. Tak butuh waktu lama, tawuran pun tak terhindarkan.
Warga lain, Abbul Kadir (40), mengatakan, tawuran berlangsung selama dua jam. Polisi dari Polsek Panakukang sempat menghentikan tawuran itu, dan berlalu saat situasi sudah dianggap kondusif. Namun, hanya berjeda beberapa menit sejak polisi bergeser, tawuran terjadi lagi.
"Awalnya mereka tawuran hanya memakai batu. Ketika polisi tinggalkan lokasi, mereka yang kembali tawuran malah menggunakan senjata tajam seperti anak panah, parang, dan badik," ujar Kadir.
Karena situasi dianggap berbahaya, lanjut Kadir, warga hanya bisa melihat tawuran itu dari dalam rumah masing-masing. Tawuran baru berhenti setelah polisi kembali mendatangi lokasi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.