Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Tahun Berlalu, Nasib Warga Eks Timtim di TTU Belum Jelas

Kompas.com - 01/11/2013, 08:54 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Ketua Liga Mahasiwa Nasional untuk Demokrasi (LMND) cabang Kefamenanu, Emanuel Lite Tnopo menilai nasib warga eks Timor Timur yang berada di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, hingga saat ini masih belum jelas.

“Kondisi terakhir yang kami temukan di lapangan, khususnya di kamp pengungsi Naen, sangatlah mengkawatirkan. Banyak warga yang tidak ada pekerjaan, makanya mereka merantau ke luar daerah," kata Emanuel, Kamis (31/10/2013) kemarin.

"Warga di sana hampir semua petani, tapi mereka tidak ada lahan untuk digarap. Mereka kadang menyewa tanah milik warga lokal untuk pakai tanam dan hasilnya dibagi dua,” sambung Emanuel.

“Satu hal yang paling buruk adalah dari tahun 1999 sampai sekarang, mereka tidak ada sumber mata air untuk dipakai dalam kebutuhan sehari-hari. Mereka harus ambil air di kali yang jaraknya satu kilo dari tempat tinggal mereka,”kata Emanuel lagi.

Selain itu, lanjut Emanuel, banyak anak yang putus sekolah karena tidak mampu membayar uang sekolah. ”Ada dua unit PAUD yang dibentuk, tapi tidak produktif sampai sekarang. Begitu pun juga dengan pengguna jamkesmas yang tidak merata. Ada yang dapat dan ada juga yang tidak dapat,” ungkapnya.

Menurut Emanuel, semuanya itu terungkap, berdasarkan pengakuan dari warga eks Timtim, saat melakukan diskusi dengannya. “Program perjuangan LMND Kefamenanu tahun 2013 adalah advokasi masalah kesejahteraan warga eks tim-tim, sehingga kita akan terus pantau semua perkembangan warga eks Timtim,” ujar dia.

Terkait dengan itu, Emanuel berharap pemerintah memberikan perhatian. Sebab, mereka rela meninggalkan kampung halaman, harta benda hanya karena mereka cinta terhadap negara Indonesia.

“Seingat saya, Pemerintah juga pernah berjanji untuk menjamin kehidupan mereka. jadi saya harap tolong tepati janji itu, karena nasib mereka belum jelas dari dulu sampai saat ini,” tegas Emanuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com