Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSK "Layani" Tamu, Anak Belajar Bernyanyi

Kompas.com - 31/10/2013, 22:32 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com — Sambil membawa sebuah buku dan pensil, beberapa anak melangkahkan kakinya menuju aula yang ada di lokalisasi Gambirlangu (GBL), Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Mereka berjalan melewati beberapa rumah yang dihuni para penjaja seks komersial (PSK) atau pemandu karaoke (PK).

Bagi anak-anak, penampilan para PSK dan PK yang seronok menjadi hal yang biasa. Mereka terbiasa melihat para PSK merokok sambil bergoyang mengikuti irama dangdut. Mereka juga tidak merasa terganggu melihat perempuan cantik sedang melayani para tamunya.

Anak-anak itu mendatangi Gra Mitra, sebuah lembaga sosial pemerhati perempuan dan anak, yang berkantor di Bugangin, Kendal. Lembaga ini dikelola Yoyok (44). Setelah memasuki aula, anak-anak yang tinggal di sekitar lokalisasi GBL itu duduk di ubin membentuk lingkaran. Mereka belajar bernyanyi dengan dipandu Yoyok.

Yoyok menjelaskan, kegiatan belajar nyanyi anak-anak di GBL sudah dilakukan sejak awal Juli 2013. Awalnya, anak-anak yang berminat cukup banyak. Namun, lama-kelamaan jumlahnya tinggal belasan, bahkan sekarang yang datang hanya lima orang.

Kendati begitu, Yoyok tidak pernah putus asa. Menurut Yoyok, berkurangnya anak-anak yang ikut belajar bernyanyi bukan karena bosan, melainkan mereka mulai ada yang ikut kegiatan di sekolah dan pulangnya sore. Karena capek, mereka istirahat di rumah.

"Mereka, anak-anak di sini, butuh kegiatan positif. Sebab, lingkungannya sudah tidak mendukung," kata Yoyok, Rabu (30/10/2013).

Yoyok menjelaskan, anak-anak yang berkumpul di sini masih berusia sekolah dasar. Mereka masih polos dan belum mengerti apa-apa, termasuk profesi orangtuanya. Mereka tahunya hanya sekolah, makan, tidur, dan meminta uang kepada orangtuanya.

"Melihat orang mabuk, perempuan-perempuan berdandan menor sambil merokok dengan pakaian ketat, anak-anak ini sudah biasa. Tapi, saya yakin, mereka belum tahu apa yang dilakukan oleh para tamu dan mbak-mbak yang cantik itu," ujarnya.

Yoyok menambahkan, anak-anak yang ada di lokalisasi GBL ini tidak semuanya anak PSK atau PK. Mereka ada juga anak orang biasa yang tinggal di GBL. Sebab, tidak semua orang yang tinggal di GBL ini berprofesi sebagai PSK atau PK. Ada juga yang bekerja menjadi karyawan pabrik atau wiraswasta.

"Ada di antara anak-anak ini yang orangtuanya bekerja di luar. Tapi, tetap saja mereka selalu melihat pemandangan yang tidak lazim di usia anak sepertinya," jelasnya.

Mn (11), bocah laki-laki yang ikut belajar menyanyi dan bermain musik, mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Alasannya, ia mengaku jenuh di rumah dan tidak ada mainan.

"Biasanya, kalau tidak ada kegiatan ini, saya nonton TV, atau jalan-jalan. Kalau capek, ya tidur," kata Mn. Dia mengaku keadaan di rumahnya bising karena selalu terdengar suara musik keras.

Salah satu orangtua anak yang tinggal di GBL, Anik, mengaku senang dengan adanya kegiatan positif yang dilakukan oleh pekerja sosial dari Semarang. Sebab, dengan adanya kegiatan itu, anak-anak tidak keluyuran ke mana-mana dan melihat hal-hal yang tak pantas mereka lihat.

"Saya suka anak saya ikut bergabung dengan mereka, untuk belajar bernyanyi, bermain musik, dan lainnya," kata ibu dari dua yang tinggal di GBL ini.

Anik yang membuka warung makan di lokalisasi itu menambahkan, dia kadang khawatir dengan perkembangan anaknya yang sudah duduk di kelas 4 SD di lingkungan seperti itu. Terlebih lagi, anaknya adalah seorang perempuan.

Sementara itu, Ketua Resos GBL wilayah Kendal, Asmadi, mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Gra Mitra. Pasalnya, kegiatan tersebut positif dan mengajak anak-anak supaya tidak melakukan hal-hal yang tidak layak mereka lakukan.

"Kegiatan itu, seminggu sekali, yaitu setiap hari Rabu. Saya sangat suka. Semoga bisa terus bertahan dan anak-anak mau mengikutinya," harap Asmadi. (bersambung)


***

Baca Juga:


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com