Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan, Tiap Hari Empat Nyawa Melayang di Bengkulu

Kompas.com - 30/10/2013, 14:25 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polisi Daerah Bengkulu Kombes Pol Misran Musa, menyebutkan rata-rata per hari, empat orang meninggal di jalan, akibat kecelakaan berlalu-lintas. Angka kematian di Provinsi Bengkulu pada 2011 sebanyak 311 jiwa meninggal dunia, sementara pada 2012 sebanyak 323 jiwa.

Kejadian tersebut bahkan kebanyakan terjadi pada saat siang hari. "Selain itu, angka kematian akibat lakalantas pun meningkat empat persen dari 2011 ke 2012," kata Misran, Rabu (30/10/2013).

Misran mengatakan, secara global angka kematian akibat lakalantas di Indonesia di tahun 2012 sebanyak 32.670 jiwa. Dari angka tersebut, mayoritas korban adalah mereka yang masih dalam usia produktif.

Kecelakaan tersebut, kata dia, diakibatkan masih kurangnya kesadaran pengendara motor untuk tertib berlalu lintas. Mulai dari melanggar lampu merah, tidak menghidupkan tanda lampu, ditambah lagi tidak mengenakan helm saat berkendara.

Dari pelanggaran tersebut, angka kecelakaan menjadi meningkat tajam. "Banyak penyebab dari kecelakaan yang berujung dengan kematian. Ini dilihat dari pelanggaran lalulintas yang masih terus terjadi," kata dia.

Pemerintah sebagai penyelenggara negara, lanjut dia, turut berupaya untuk mengurangi tingginya angka kecelakaan di Indonesia. Melalui program Dekade Keselamatan Jalan 2011-2020, yang dicanangkan oleh Wakil Presiden di Jakarta pada 20 Juni 2011, pemerintah menargetkan penurunan fatalitas hingga 50 persen pada 2020.

Untuk mewujudkan Dekade Keselamatan Jalan Indonesia pada 2020, diperlukan langkah-langkah konkrit pihak-pihak terkait dalam mengimplementasikan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Terlebih untuk ikut mewujudkan zero accident pada 2015 yang dicanangkan PBB.

"Ini juga tidak terlepas dari dukungan dan masing-masing prilaku dalam pengendara untuk tertib berlalulintas, agar pencapaian pengurangan angka kecelakaan dapat berkurang pada setiap tahunnya," kata Misran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com