Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Sapi Macet, Seorang Dokter Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 25/10/2013, 21:57 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com - Penipuan berkedok investasi bernilai miliaran rupiah menimpa puluhan dokter, perawat, dan staf RSUD Sidoarjo. Mereka tertarik dengan investasi yang ditawarkan seorang dokter berinisial TG yang tiap bulannya mendapat keuntungan 10 persen dari nilai uang yang ditanamkan.

Karena investasi dengan modus pembelian sapi perah ini macet sekitar enam bulan terakhir, TG yang menjadi dokter umum di RSUD Sidoarjo itu dilaporkan ke Polres Sidoarjo. TG sendiri sudah pernah dipanggil dan diperiksa terkait laporan tersebut. Meski sudah diperiksa polisi, para investor protes karena TG masih bekerja seperti biasa.

“Orang-orang yang merasa dirugikan heran saja. Kenapa TG masih tetap bekerja seperti biasa di RSUD kok tidak ditahan,” terang salah seorang korban yang namanya minta tidak disebut, Kamis (24/10/2013).

Menurut sumber tadi, investasi yang dijanjikan TG itu sangat menjanjikan. Karena setiap bulan orang yang menanam investasi mendapat bagian 10 persen. Lebih menggiurkan lagi, selama setahun uang yang diinvestasikan kembali plus nilai keuntungan. Tak pelak, ada dokter yang menginvestasikan senilai Rp 200 juta - Rp 400 juta.

Dari berita mulut ke mulut, investasi sapi perah yang ditawarkan TG membuat staf, perawat, bidan  hingga staf RSUD tergiur. Sampai-sampai ada yang staf RSUD Sidoarjo meminjam uang di sebuah bank Rp 15 juta, kemudian diinvestasikan ke TG. Baru dua bulan menikmati uang 10 persen senilai Rp 1,5 juta, bulan ketiga mendadak uangnya tidak cair.

“Uang hasil dari bagian 10 persen dipakai nyicil ke bank dan sisanya untuk belanja,” ujar sumber lainnya.

Bahkan seorang dokter yang menginvestasikan Rp 200 juta, juga baru dua kali cair lantas tidak cair hingga kini. Seorang dokter perempuan itu tertarik dengan bisnis yang ditawarkan TG karena orang yang investasi lebih dulu, selalu cair tiap bulannya. Investasi pembelian sapi perah yang tengah marak di RSUD Sidoarjo saat itu menjadi daya pikat tersendiri.

Kabar yang berkembang, total uang yang terkumpul dari karyawan RSUD yang diinvestasikan kepada TG hampir Rp 8 miliar.

“Memang waktu itu banyak yang tertarik tapi sekarang orang-orang pada bingung dengan uang yang ditanam. Apakah kembali atau tidak,” terangnya.

Humas RSUD Sidoarjo, HM Zainuri yang dihubungi, mengaku belum tahu apakah benar dokter TG yang bekerja di RSUD itu. “Memang ada dokter yang inisialnya TG. Tapi apakah benar itu atau tidak. Saya takut salah omong. Memang TG itu dokter umum yang setiap hari melakukan visite pagi, siang, dan malam,” jelasnya.

Kapolres Sidoarjo, AKBP Marjuki SIK didampingi Kasat Reskrim, AKP Rony Setyadi, mengakui ada laporan penipuan berkedok investasi yang dilakukan TG. Laporan itu sudah sekitar 3-4 bulan lalu dan kini masih dalam proses penyidikan. “Memang ada, tapi masih tengah kami sidik, yang melaporkan satu orang.” jelasnya.

Apakah TG saat menawarkan investasi pembelian sapi perah menunjukkan kandang atau hasil dari penjualan? “Itu yang tengah kami dalami. Jadi yang jelas penyidik masih bekerja untuk mengungkap modus yang dilakukan,” paparnya.

TG dalam dunia investasi ini apakah melibatkan orang lain? “Semua masih kami kembangkan dalam penyidikan,” tandasnya.

AKP Rony mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terbujuk rayu dengan nilai investasi yang ditawarkan. Pasalnya, modus penipuan untuk mengeruk keuntungan pribadi sudah banyak makan korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com