Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaki, Dua Warga TTU Mengaku Dihajar Polisi

Kompas.com - 25/10/2013, 18:04 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Dua warga Kampung Tuamau, Desa Bannae, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, mengaku dianiaya dua oknum polisi pada Kamis (24/10/2013) malam.

Kedua korban adalah Hidelbertus Sala dan Fergilius Naitili. Menurut paman korban, Thomas Funan Asalnaije, Jumat (25/10/2013), akibat penganiayaan itu kedua keponakannya mengalami luka-luka cukup serius.

Hidelbertus mengalami luka di bibir, hidung, dan leher bagian belakang, sementara itu pipi kiri Fergilius sobek, matanya memar dan bengkak.  “Tadi malam usai kejadian, kita langsung lapor ke Polres (Kefamenanu) dan sudah diambil visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu,” jelas Thomas.

Thomas menuturkan, kejadian itu berawal ketika kedua korban yang berboncengan sepeda motor, hendak ke Maubesi untuk urusan keluarga. Dari sebuah tikungan, tibat-tiba muncul lima sepeda motor yang berkejaran dengan kecepatan tinggi. Dua motor di antaranya nyaris menyerempet motor yang dikendarai Hidelbertus dan Fergilius.

“Keponakan saya ini memaki dua pengendara motor yang hampir menabrak mereka tetapi tidak direspons dan mereka terus berkejaran. Selanjutnya datang motor yang ketiga yang dikendarai dua orang polisi yang kemudian balik mengejar dua keponakan saya ini. Mereka kemudian mencegat keponakan saya dan menanyakan alasan mereka dimaki? Hidelbertus sempat menjelaskan kalau makian itu ditujukan pada dua motor yang hampir menabrak mereka itu. Tetapi penjelasan itu justru dibalas dengan pukulan dan tendangan yang bertubi-tubi,” jelas Thomas.

Menurut Thomas, kedua polisi itu mengancam membawa keponakannya ke polres untuk diproses hukum. ”Kita tidak puas dengan perlakuan kasar oknum polisi itu. Seharusnya dibicarakan dengan baik kalau ada salah paham, bukannya pakai fisik, sehingga kita minta pak Kapolres untuk tindak tegas anggota yang berperilaku seperti itu sehingga ada efek jera. Jaman sekarang bukan andalkan fisik tetapi otak,” keluh Thomas.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres TTU AKBP I Gede Mega Suparwitha mengatakan dua polisi dilaporkan itu sudah ditindak sesuai dengan mekanisme internal polisi. ”Dua anggota itu sudah kita masukin dalam sel dan menunggu proses selanjutnya. Motif penganiayaannya tersinggung karena dimaki, ” jelas Suparwitha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com