Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Soal FPI, Mungkin Pak Mendagri Lagi Bercanda

Kompas.com - 25/10/2013, 17:46 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Menanggapi imbauan Menteri Dalam Negeri agar pemerintah daerah bekerja sama dengan ormas Front Pembela Islam (FPI), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menduga Mendagri sedang bercanda.

"Ya mungkin Pak Mendagri agak kepleset atau sedang bercanda ya," ujar Ganjar, Jumat (25/10/2013).

Ganjar mengatakan, saat membaca secara utuh terkait pemberitaan itu, pemerintah daerah (pemda) hanya diminta untuk bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan (ormas), tidak terkecuali dengan Front Pembela Islam (FPI). Perkataan itu, menurutnya, bisa diterjemahkan macam-macam.

"Kalau orang Jawa seperti saya, bisa menerjemahkan itu macam-macam ini sisi positif atau negatif," ujarnya.

Menurut Ganjar, kemungkinan Mendagri hanya menginginkan adanya kerja sama antara pemda dan ormas. Hanya saja, saat itu yang dijadikan contoh merupakan ormas yang kontroversial, yakni FPI, sehingga pernyataan itu ramai dibicarakan dan menjadi kontroversial. "Mungkin lagi guyonan (bercanda)," tambahnya lagi.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengimbau kepala daerah agar menjalin kerja sama dengan FPI. Dalam pembangunan daerah, kata Gamawan, kepala daerah seharusnya tidak alergi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas).

Menurut Gamawan, kerja sama bisa dilakukan untuk program-program yang baik. "Kalau perlu dengan FPI juga kerja sama untuk hal-hal tertentu. Iya kan? Kerja sama untuk hal-hal yang baik," ujar Gamawan dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Kawasan Perkotaan Tahun 2013, di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.

Pernyataan Mendagri itu kemudian memang menjadi kontroversial dan banyak diperbincangkan. Ganjar mengaku akan melihatnya lebih dulu. Dalam berbagai hal, ia akan membicarakan masalah yang ada dengan duduk bersama dan berdiskusi, baik dengan ormas maupun pihak mana pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com