Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Pempek Ambruk gara-gara Penggalian Gorong-gorong

Kompas.com - 25/10/2013, 13:05 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

KOMPAS.com/Putra Prima Perdana Sebuah pabrik pembuatan pempek rumahan serta sebagian hunian pemilik pabrik seluas 600 meter persegi lebih yang berlokasi di Jalan Terusan Saluyu No 9, RT 05, RW 08, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, luluh lantak pada Jumat (25/10/2013) pukul 03.20 WIB pagi tadi.

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah pabrik pembuatan pempek rumahan serta sebagian hunian pemilik pabrik seluas 600 meter persegi di Jalan Terusan Saluyu, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, ambruk, Jumat (25/10/2013) pukul 03.20 WIB pagi tadi.

Menurut keterangan pemilik pabrik Pempek Palembang MM, Lia Laksmi (24), runtuhnya bangunan miliknya itu gara-gara proyek penggalian gorong-gorong di samping tembok penyangga pabrik. Penggalian itu juga diduga tak berizin.

"Saya tidak tahu siapa yang ngerjainnnya. Izin saja tidak, " kata Laksmi saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat siang.

Laksmi mengatakan, pada Kamis (24/10/2013) sore, setmpat terdengar suara retakan tembok pada saat penggalian gorong-gorong berlangsung. Khawatir terjadi sesuatu, Laksmi mengadukan hal tersebut kepada petugas yang sedang menggali. Namun keluhannya tidak digubris.

"Waktu runtuh subuh pagi tadi sudah kita antisipasi. Jadi kita sudah larang tidak boleh ada orang. Syukur tidak ada korban," imbuhnya.

Untuk saat ini, Laksmi mengaku pabrik pempeknya yang biasa menghasilkan hingga 40.000 potong pempek segala jenis terpaksa berhenti berproduksi untuk jangka waktu cukup lama. Pasalnya, hampir seluruh peralatan produksi serta puluhan ton bahan baku pempek, rusak tertimbun reruntuhan pabrik dan rumah.

"Kalau kerugian kita prediksi sampai Rp 500 juta, itu cuma bahan bahan sama alat produksi pempek saja," jelasnya.

Sementara itu menurut Kepala Kepolisian Sektor Rancasari Kompol Yoslan melalui Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor Rancasari Ajun Komisaris Untung Margono menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. 

"Kami sudah mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) dan mencatat saksi-saksi dan melakukan pemeriksaan serta memasang police line," kata Untung.

Dia menambahkan, bangunan pabrik ini milik Nurlinah (48) dan sudah beroperasi sejak 8 tahun lalu. "Posisi rumah bersatu dengan gudang pabrik produksi pempek, dan kejadian runtuhnya bangunan ini diduga akibat karena ada kelalaian sehubungan dengan adanya proyek penggalian untuk gorong-gorong saluran air itu, yang bersebelahan dengan pembatas dinding bangunan, tapi beruntung tak ada korban jiwa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com