IU mendadak dibawa keluar dari ruang pemeriksaan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polda Gorontalo saat pemeriksaan telah berlangsung selama tiga jam sejak pukul 10.00 Wita, Selasa (22/10/13).
Dengan dipapah petugas dan ibunya, IU yang mengenakan jilbab hitam dan baju terusan merah motif kembang itu dibawa ke Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Mapolda Gorontalo.
IU tampak lemah dan menutup wajahnya. Menurut Aliyah, salah seorang keluarga korban yang mengikuti jalannya pemeriksaan, IU kemungkinan shock akibat teringat peristiwa keji yang dialaminya.
Aliyah menuturkan, penyidik menanyai korban perihal detail perkosaan yang dialaminya. "Ditanya-tanya bagaimana posisinya, dipegang bagian apanya, otomatis dia shock kan," kata Aliyah.
Peristiwa pingsannya korban otomatis membuat proses pemeriksaan dihentikan. Semula korban direncanakan juga akan diperiksa di Propam Polda Gorontalo seusai diperiksa di UPPA. Namun, rencana ini terpaksa dibatalkan.
Pemeriksaan ini sendiri merupakan pemeriksaan kali kedua. Korban sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit akibat trauma pasca-perkosaan yang dialaminya.
Sebelumnya IU dilaporkan mengalami tindakan pencabulan disertai pengancaman dan penyekapan yang dilakukan oleh 13 orang selama bulan Juli-Oktober. Sembilan orang di antaranya adalah polisi.
Menurut ayah korban, IU bahkan sempat diperkosa di salah satu kantor polsek yang ada di Gorontalo. Hingga saat ini, Polda Gorontalo yang menangani kasus ini belum menetapkan satu pun nama tersangka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.