Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawali Samarinda Ajak Wartawan Awasi Tambang

Kompas.com - 21/10/2013, 20:26 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com - Lagi, Pemerintah Kota Samarinda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu perusahaan tambang di Samarinda yang baru saja menyelesaikan aktivitas tambangnya. Dari hasil sidak, didapati tambang tersebut meninggalkan kolam yang cukup dalam sehingga membahayakan warga sekitar.

“Mengingat dari beberapa kasus peninggalan galian tambang yang mengakibatkan kematian, maka semua masyarakat harus berhati-hati. Demikian juga perusahaannya, jika merasa masih meninggalkan lubang galian, mohon untuk segera ditutup daripada mendatangkan sebuah masalah di kemudian hari,” tegas Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, Senin (21/10/2013).

Menurut Nusyirwan, nama perusahaan tersebut adalah PT Limbuh. Di sekeliling perusahaan tersebut, ada wilayah yang sangat berbahaya karena ada tebing yang ketinggiannya 10 meter. Jarak dengan pemukiman kurang lebih 100 meter.

“Ini yang harus diperhatikan, jangan sampai memakan korban jiwa seperti kasus-kasus terdahulu,” ulasnya.

Seperti diketahui, PT Limbuh yang terletak di Jalan Mugirejo, Samarinda Utara itu memasuki tahap reklamasi. Untuk itu, Pemkot Samarinda memberikan waktu empat bulan untuk menyelesaikan kewajiban penataan lingkungannya.

Dalam kesempatan itu pula, Nusyirwan meminta ada percepatan penutupan tambang yang sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Dengan target 4 bulan, semua sudah harus bersih. Namun, sembari proses penutupan itu, Nusyirwan kekeuh meminta agar perusahaan memasang rambu-rambu larangan masuk kawasan tambangnya.

“Masalah itu, harus segera disosialisasikan dengan kelurahan dan pihak terkait lainnya. Agar warga mengingatkan anak-anaknya tidak dekat-dekat lokasi bekas tambang. Orang dewasa saja bisa tercebut di kolam ini, apalagi anak-anak yang bisa tertarik dengan hijaunya kolam,” terangnya.

Di tempat yang sama, pihak perusahaan menjanjikan penutupan dilaksanakan selama empat bulan. Sejumlah nasihat dari Dinas Pertambangan Kota Samarinda juga belum dipenuhi oleh perusahaan. Agar tidak terlewatkan, Nusyirwan meminta pada wartawan yang hadir agar di pertengahan Februari 2014 kembali mengingatkan dia memeriksa lokasi yang sama.

“Wartawan ingatkan saya lagi ya, pertengahan Februari 2014 kita datang lagi ke sini untuk melihat hasilnya. Yang terpenting, penataan permukaan dulu, nantinya harus sampai revegetasi. Kita harus sama-sama menyelamatkan ancaman bahaya tambang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com