Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Pilkada Mimika Tuding Banyak Penggelembungan Suara

Kompas.com - 20/10/2013, 22:26 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis


TIMIKA, KOMPAS.com – Beberapa tim pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Mimika, mengaku menemukan banyak perubahan suara hasil dari rekapitulasi suara yang dilakukan oleh panitia pemilihan distrik (PPD) Mimika Baru.

Seperti yang diungkapkan Aries anggota tim pemenangan pasangan nomor urut 6 Athanasius Allo Rafra – Titus Natkime (ARTI) kepada Kompas.com. Menurut Aries, perolehan suara kandidatnya dalam rekapitulasi PPD Mimika Baru, mengalami perubahan hampir di semua TPS.

Aries mengatakan ada beberapa TPS, mengalami penambahan jumlah suara, namun lebih banyak mengalami pengurangan suara. “Seperti di TPS 27 Kelurahan Kwamki, perolehan suara kami (Koalisi ARTI) sebanyak 177, namun hasil dari rekapitulasi PPD Mimika Baru berubah menjadi 67 suara. Namun ada belasan TPS yang tidak ada suara, justru tiba-tiba muncul suara,” jelas Aries yang dihubungi Kompas.com, Minggu (20/10/2013).

Ditambahkan Aries, Koalisi ARTI yang sudah menyatakan menolak hasil pilkada Mimika, tidak akan memprotes perolehan suara ini, namun menjadi tambahan bukti untuk dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi.

Protes keras terhadap hasil rekapitulasi perhitungan suara yang dilakukan oleh PPD Mimika Baru, dilakukan kandidat pasangan Eltinus Omaleng – Yohanis Bassang (Ombas). Pasangan ini mengklaim mendapat suara terbanyak di Kelurahan Kwamki dan Koperapoka. Bersama dengan puluhan tim sukses dan simpatisan, kandidat nomor urut 9 ini, langsung menyampaikan protes ke KPUD Mimika, Sabtu (19/10/2013) kemarin.

Dalam pertemuan yang dipimpin Ketua KPUD Mimika, Karolus Tsunme didampingi Kapolres Mimika, AKBP Jermias Rontini, pasangan Ombas mendesak KPUD Mimika untuk melakukan pemungutan suara ulang di Kelurahan Koperapoka dan Kwamki, Distrik Mimika Baru, menyusul dugaan penggelembungan suara yang dilakukan PPD Mimika Baru, yang menguntungkan pasangan petahana, Abdul Muis dan Hans Magal.

Menurut Yohanis Bassang, Ketua PPD Mimika Baru, Arnold Lolkary bersama Semy, ketua PPS Kelurahan Koperapoka telah bersekongkol dengan kandidat Bupati petahana melakukan penggelembungan suara di dua kelurahan tersebut.

Dijelaskan Bassang, dari perbandingan hasil perolehan suara dari saksi Ombas dengan hasil rekapitulasi suara PPD Mimika Baru untuk daerah pemilihan Kelurahan Koperapoka, perolehan suara pasangan nomor urut 2, pasangan Abdul Muis-Hans Magal mengalami penggelembungan suara sebanyak 6.000 lebih suara, sementara untuk Kelurahan Kwamki pengelembungan suara sekitar 7.000 lebih.

“Dari data saksi yang dikumpulkan tim sukses Ombas, pasangan nomor urut 2 di Kelurahan Koperapoka hanya memperoleh suara sebanyak 5.000 lebih, namun hasil dari pleno PPD Miru perolehan suara ‘membengkak’ menjadi 11.000 lebih. Sementara di Kelurahan Kwamki, perolehan suara hanya 3.000 lebih, membengkak menjadi 10.000 lebih,” ungkap Bassang.

Bassang menambahkan, bahwa dalam rekapitulasi perhitungan suara yang dilakukan PPD Mimika Baru, pihaknya menemukan belasan TPS siluman. Selain itu PPD Mimika Baru juga melakukan penambahan angka pada hasil rekapitulasi tingkat PPS.

Bassang mencontohkan TPS 27 di Kelurahan Kwamki, menurut data saksi tim Ombas, perolehan suara pasangan nomor urut 2 hanya 37, namun dalam rekapitulasi PPD Miru berubah menjadi 137 suara.

Terkait dugaan pelanggaran ini, Bassang meminta agar hasil perhitungan suara di kedua kelurahan tersebut tidak dimasukkan dalam pleno KPUD Mimika yang rencananya digelar Senin (21/10/2013) sebelum dilakukan pemungutan suara ulang.

“Jangan paksa untuk diplenokan, karena kalau Bapak paksakan dalam situasi begini, siapa yang tanggung jawab soal keamanan? Kita mau berjalan baik, kita tidak mau menghalang-halangi tahapan KPUD, tapi jangan memaksakan hal-hal yang betul-betul membuat kita tidak nyaman,” tegas Bassang kepada Ketua KPUD Mimika.

Dalam pertemuan itu, Bassang mengatakan telah mendesak pihak kepolisian untuk menghadirkan dua orang yang terindikasi melakukan penggelembungan suara bersama Panwaslu Mimika Baru untuk mendengarkan keterangan mereka.

Menurut Bassang desakan tersebut sudah diterima AKBP Jermias Rontini, yang berjanji untuk menghadirkan Arnold bersama Semy secepatnya.

Dugaan indikasi penyelewengan rekapitulasi suara di PPD Mimika Baru sebenarnya sudah disuarakan 9 kandidat bupati sejak Rabu (17/10/2013) lalu.

Saat menyaksikan proses rekapitulasi perhitungan suara di gedung Eme Neme Yauware Timika, para kandidat bupati mendapati surat suara sudah dikeluarkan dari kotak suara ke dalam kantong plastik, sementara perhitungan belum dilaksanakan.

Karenanya, dengan tegas 9 kandidat bupati langsung menyatakan menolak hasil rekapitulasi yang dilakukan PPD Mimika Baru yang dianggap menyalahi mekanisme, selain menyampaikan penolakan hasil pilkada Mimika yang dianggap banyak terjadi pelanggaran.

Pelaksanaan pemilihan kepala daerah Kabupaten Mimika untuk memilih bupati periode 2013-2018 digelar Kamis (10/10/2013) lalu, yang diikuti oleh 11 pasang kandidat calon bupati dan wakil bupati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com