"Jalan utama desa ini merupakan akses bagi puluhan desa, ada ribuan masyarakat menggunakan jalan ini. Jadi, Pak Gubernur dan Bupati, tolonglah perbaiki jalan kami. Sudah puluhan tahun kami menderita karena jalan rusak. Kami berharap dengan melihat keluhan kami di media, mereka dapat tersentuh," kata Sailun, warga Desa Penago Baru, Sabtu (19/10/2013).
Sailun mengungkapkan, usulan warga untuk perbaikan jalan sudah berulang kali disampaikan kepada pemerintah. Bahkan, warga mengklaim pernah melaporkan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Namun, hingga kini belum ada hasilnya. Kondisi kerusakan jalan pun semakin parah, karena juga dilalui kendaraan pengangkut kelapa sawit yang dengan kapasitas puluhan ton.
"Mana katanya investor masuk mensejahterakan rakyat, nyatanya justru investor ikut-ikutan merusak jalan tidak ada sumbangsih perusahaan," tambahnya.
Dari pantauan, jalan yang terbentang puluhan kilometer itu sebagian telah diaspal keras. Tetapi, terjadi kerusakan di banyak titik dan berbahaya saat dilintasi ketika musim hujan karena menyebabkan genangan puluhan sentimeter.
"Kalau dilepas bibit ikan lele mungkin bisa berkembang biak karena airnya banyak," kata Sailun sambil tertawa.
Sementara itu, Wakil Bupati Seluma Mufran Imron, saat dikonfirmasi Kompas.com, mengatakan, jalan tersebut sebenarnya telah masuk dalam target perbaikan pemerintah melalui anggaran tahun jamak. Namun, karena ada dugaan korupsi yang menjerat Bupati Seluma Murman Effendi, maka perbaikan jalan ditunda.
"Kita akan cabut dulu Perda itu karena ternyata Perda itu sangat berbau korupsi. Jika Perda itu dicabut maka perbaikan jalan ditunda. Wilayah itu akan menjadi prioritas pemerintah," kata Mufran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.