Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit "Misterius" Serang Cianjur

Kompas.com - 16/10/2013, 05:20 WIB
CIANJUR, KOMPAS.com — Sejumlah warga di Kampung Bobojong, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terserang penyakit "misterius". Namun dari gejalanya, diduga kuat warga terserang demam berdarah dengue (DBD) atau chikungunya. Belum ada kepastian dari instansi yang berwenang.

Gejala yang timbul adalah demam tinggi, bintik-bintik merah di sekujur tubuh, dan ngilu pada persendian. Neneng Ajeng (30), warga RT 1/RW 3 Kampung Bobojong, mengaku mulai merasakannya pekan lalu. "Awalnya, saya kira hanya sakit biasa atau kecapaian," kata dia, Selasa (15/10/2013).

Karena demam tak kunjung turun, ujar Neneng, dia pun pergi memeriksakan diri ke Puskesmas Cidaun. Ternyata, tutur dia, di puskesmas, Neneng mendapati bahwa tak hanya dia yang mengalami gejala serupa.

"Di puskesmas juga banyak warga yang dirawat. Mereka juga mengeluhkan gejala yang sama, demam tinggi, bintik-bintik, dan ngilu pada tulang sendi," kata Neneng seraya menyebut kondisinya sudah membaik.

Puskesmas, kata Neneng, sempat menduga bahwa dia dan para tetangganya terserang DBD. Karena itu, mereka pun lantas memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Ada 13 tetangga terdekat dan keluarga Neneng yang akhirnya dirawat di RSUD.

"Rata-rata dirawat di rumah sakit selama tiga hari. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, trombosit saya memang mengalami penurunan," kata wanita yang juga merupakan guru di SDN 2 Cidaun itu.

Hal senada juga dikatakan Zenal (53), warga RT 1/RW 3 Kampung Bobojong, ketika dihubungi melalui ponselnya. Menurutnya, penyakit yang menyerupai gejala chikungunya dan DBD yang menjangkiti warga satu per satu itu membuat warga di Kampung Bobojong khawatir.

"Setiap rumah, penghuninya pasti ada yang kena dan terus mewabah. Rata-rata semua mengeluhkan demam tinggi disertai ngilu pada tulang. Kami khawatir ini penyakit yang disebabkan nyamuk," kata Zenal.

Zenal mengaku, kondisinya saat ini sudah membaik setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun, menurut laporan dari warga, Puskesmas Cidaun masih dipenuhi warga dari Kampung Bobojong dalam satu pekan terakhir ini.

Ruang rawat di puskesmas pun tidak dapat menampung puluhan warga yang diduga terserang penyakit tersebut. Kepala Puskesmas Cidaun Ade Wahyudin mengaku belum bisa memastikan jenis penyakit yang menimpa warga Kampung Bobojong itu.

"Berdasarkan laporan dari petugas puskesmas, memang masih dugaan jika penyakit itu merupakan DBD. Itu dilihat dari gejala-gejala yang dialami pasien. Tapi yang jelas, untuk membuktikannya, harus diperiksa di laboratorium dulu," kata Ade ketika dihubungi, Selasa.

(cis/sanusi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com