Sementara, Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Utara sudah menyurati dinas peternakan kabupaten kota seprovinsi itu pada 9 September 2013, untuk meningkatkan kewaspadaan penularan zoonosis hewan selama Idul Adha 1434 H. Zoonosis adalah istilah kedokteran untuk penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Samsul Effendi Rangkuti, pedagang sapi kurban Berkah, di Jl SMA 2, Karangsari, Medan Polonia, menilai petugas Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kelautan Kota Medan tak tanggap. Dia yang menjajakan sekitar 100 sapi kurban, mengatakan para petugas tak serius memeriksa hewan ternak yang dijajakan para pedagang. "Cuma keliling-keliling," sebut dia.
Hingga Sabtu (12/10/2013), belum ada label sehat dari dinas tersebut sebagai penanda hewan kurban dalam kondisi sehat, bebas penyakit, dan siap dipotong. "Tak ada cap yang dikasih orang itu," ujar Samsul. Meski demikian, Samsul mengatakan sebagai pedagang dia bertanggung jawab atas kesehatan hewan yang dijajakannya.
Selain tanggung jawab, Samsul pun mengaku tak mau mengambil risiko dengan menjual ternak tak sehat. Dia mengaku memiliki dua petugas kesehatan yang rutin memeriksa ternaknya. "Satu dokter dan satu mantri," sebut dia.
Cara ini ditempuh Samsul untuk memastikan seluruh hewan ternaknya dalam kondisi sehat dan layak konsumsi, walaupun harus mengeluarkan dana tambahan. Menurut dia, sapi lokal hampir dapat dipastikan kesehatannya, tak seperti sapi impor yang rawan penyakit khususnya antraks.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kelautan Kota Medan, Akhyar, membantah petugasnya belum memeriksa hewan kurban yang dijajakan pedagang. Menurut dia, pemeriksaan bahkan masih akan terus dilakukan hingga H+3 Lebaran Haji, dengan melibatkan 51 petugas termasuk dokter hewan.
Akhyar pun mengatakan hewan kurban yang sudah diperiksa dan memenuhi ketentuan kesehatan, akan mendapatkan stempel dan ikatan pita. "Kami terus melakukan pengawasan dan pendataan hewan kurban di kecamatan-kecamatan secara menyebar, termasuk pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan," tegas dia, saat dihubungi, Minggu.
(Sanusi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.