Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manado, Nasibmu Kini...

Kompas.com - 12/10/2013, 11:50 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com
 — Tak hanya Jakarta, banyak kota besar di Indonesia mulai dilanda kemacetan. Kota Manado, misalnya. Kondisi jalanan di ibu kota Provinsi Sulawesi Utara ini selalu dikeluhkan warga karena semakin macet.

"Hampir di semua titik jalan utama terjadi kemacetan, apalagi di jam-jam sibuk. Dan parahnya ini sudah berlangsung terus-menerus tanpa pernah terselesaikan," ujar Ronald Sompie, salah satu warga yang ditemui di angkutan kota, Sabtu (12/10/2013).

Di samping jumlah kendaraan yang sudah sangat banyak, kemacetan di Kota Manado juga diperparah dengan beberapa ruas jalan utama yang melintas di tengah kota yang terlihat berlubang-lubang dan rusak. Belum lagi, perilaku pengguna jalan yang sering tidak mematuhi aturan berlalu lintas.

Data dari Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulut menyebutkan bahwa setiap bulan ada sekitar 4.000 hingga 6.000 kendaraan baru yang masuk di Sulut. Pertumbuhan kendaraan baru itu diprediksi akan semakin tinggi dengan rencana kedatangan mobil murah berkonsep city car dengan harga yang diklaim murah.

Walaupun laju pertumbuhan kendaraan mengindikasikan angka pertumbuhan ekonomi yang positif karena daya beli warga Sulut tinggi, lambatnya pertumbuhan pembangunan ruas jalan baru, terutama di Manado, justru menjadi permasalahan tersendiri yang berdampak pula pada sektor ekonomi dan jasa.

Hingga Agustus 2013, total kendaraan yang tercatat di Dirlantas Polda Sulut mencapai 776.163 unit yang meliputi kendaraan roda dua dan roda empat. Sementara itu, total panjang jalan di Kota Manado hanya sekitar 500 kilometer. Praktis kondisi ini membuat kemacetan, terutama di Kota Manado, semakin parah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manado Ferry Siwi beberapa waktu lalu mengakui bahwa jika kondisi ini tidak segera dicarikan solusinya bisa dipastikan beberapa tahun ke depan kemacetan di Manado akan semakin parah. Ironisnya beberapa megaproyek pembangunan infrastruktur pendukung lalu lintas justru macet pengerjaannya. Sebut saja, pembangunan Jembatan Soekarno, yang menelan biaya miliaran rupiah itu dan diharapkan bisa mengurai kemacetan di Manado, sudah hampir 10 tahun dan hingga saat ini tidak jelas kelanjutannya.

Demikian pula rencana pembangunan ruas Jalan Boulevard II sebagai kompensasi direklamasinya garis pantai Kota Manado hingga kini juga tidak jelas arahnya.

Beberapa warga yang ditemui Kompas.com berharap pemerintah daerah segera mencarikan solusi terbaik mengatasi permasalahan ini. Sebab, menurut warga, kondisi kemacetan yang parah itu membuat aktivitas mereka banyak kali terhambat.

"Kadangkala, perjalanan yang hanya butuh waktu 20 menit menjadi lebih dari satu jam akibat kendaraan yang terjebak macet," tambah Ronald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com