Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Dimutasi, Siswa SMA di TTU Demo Disdik

Kompas.com - 11/10/2013, 16:16 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sebanyak 64 siswa kelas III jurusan IPA SMA Negeri I Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, melakukan aksi protes dengan mendatangi kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten TTU. Mereka menolak dua orang guru mereka dimutasi ke sekolah lain.

Koordinator siswa, Maria Delastrada Sareng kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2013) mengatakan, aksi yang dilakukan siswa itu karena guru yang dimutasi tersebut adalah guru mata pelajaran ujian nasional (UN) yang selama ini mendampingi siswa. Oleh karena itu, mereka meminta Dinas Pendidikan segera meninjau SK mutasi yang sudah dikeluarkan.

“Kami datang ke sini karena tidak puas. Dua guru mata pelajaran yakni matematika dan biologi dimutasi ke sekolah lain, padahal bulan November ini, kami mau ujian semester dan try out,” keluh Maria.

“Guru kami itu sudah berpengalaman 12 tahun mengajar di sekolah sehingga cara mengajarnya mudah kami mengerti. Guru kami itu juga, selalu memberikan trik-trik yang mudah sehingga waktu kami mengerjakan soal itu kami tidak mengalami kesulitan,” sambung Maria.

Menurut Maria, dalam waktu dekat ini, siswa akan menghadapi ujian akhir semester (UAS) sehingga kalau ada pergantian guru, maka mereka akan kesulitan untuk menyesuaikan dengan cara mengajar guru baru.

"Kalau ada pergantian guru, bagaimana kami harus menyesuaikan dengan guru yang baru, pasti akan mempunyai metode belajar yang berbeda-beda,” kata Maria.

Maria mengatakan, siswa akan terus menuntut agar Dinas Pendidikan membatalkan SK mutasi tersebut, karena kalau tidak, maka mereka mengancam akan menduduki lagi kantor Dinas Pendidikan sampai tuntutan mereka dipenuhi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kedatangan puluhan siswa ini ingin menemui langsung Kepala Dinas Pendidikan, Vinsensius Saba. Mereka gagal lantaran Vinsensius sedang berada di luar daerah. Para siswa ini pun hanya diterima oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Dominikus Opat.

“Ya, aspirasi adik-adik akan saya tampung dan sampaikan ke kepala Dinas dan pak Bupati untuk dibicarakan, karena saya tidak memiliki kewenangan untu memutuskan hal itu,” kata Opat. Mendengar penjelasan tersebut, puluhan siswa langsung membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com