Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ikan di Magelang Mati Mendadak

Kompas.com - 10/10/2013, 15:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Ribuan ekor ikan di kolam tambak di Perum Departemen Kesehatan, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang mati mendadak. Peristiwa itu membuat petani ikan setempat panik.

Sumardi, salah seorang penjaga ikan mengaku terkejut saat hendak memberi makan ikan pada pagi hari karena ia mendapati ikan-ikan telah mengapung dan mati. Dirinya tidak tahu pasti penyebab kematian ikan yang siap panen itu.

"Saya kaget, kok banyak ikan yang sudah sudah mengapung dan ternyata pada mati. Saya tidak tahu sebabnya," ungkap Sumardi ditemui di lokasi, Kamis (10/10/2013).

Sumardi menduga, ada pihak lain yang sengaja mencemari air kolam dengan zat berbahaya. Sebab, beberapa saat setelah kejadian, dirinya menguras kolam kemudian mengganti dengan yang baru dan ternyata ikan yang masih hidup bisa bertahan di kolam tersebut.

“Kami curiga ada pihak yang sengaja meracuni kolam. Kolam tambak di lokasi lain baik-baik saja. Tapi kami belum bisa memastikan karena belum cukup bukti," tukasnya.

Di lokasi tambak itu, kata Sumardi, ada puluhan kolam yang diisi dengan berbagai jenis ikan konsumsi. Seperti ikan gurami, ikan nila, ikan braskap dan ikan bawal. Kondisi ini jelas membuat para petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Sementara itu, Kurnia Hardjanto, Pelaksana bidang Perikanan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Disperterikan) Kota Magelang menyatakan telah melakukan pemeriksaan di lokasi dan mengambil sampel air maupun bangkai ikan.

"Hasil pemeriksaan air maupun pengamatan visual, tidak ada ciri-ciri bahwa ikan-ikan yang mati itu diakibatkan oleh hama atau penyakit tertentu. Biasanya kalau karena hama, fisik ikan ada yang mengelupas, bintik-bintik atau lainnya. Tapi ini tidak ada," tandas Kurnia.

Kendati demikian, pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab kematian ikan-ikan milik Kelompok Mina Delima itu. Untuk memastikan, pihaknya akan mengirim sampel air kolam ke Laboratorium Balai Besar Teknik Lingkungan di Yogya. Sedangkan bangkai ikan akan dikirim ke BPOM Yogyakarta.

“Kami tidak bisa memastikan apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Itu bukan kewenangan kami. Yang pasti, kami akan periksa dulu kadar airnya,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com