Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Mahasiswi Tusuk Korban Berkali-kali

Kompas.com - 10/10/2013, 13:52 WIB
Kontributor Makassar, Rini Putri

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com — Asrul (18), pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nurhalima (21), mengaku menusuk korbannya sampai pisau dapur yang digunakannya bengkok.

Pengakuan itu disampaikan Asrul saat diperiksa di Polsek Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan. "Menurut pengakuan pelaku, pada saat korban masih setengah sadar, di situlah pelaku memerkosa korban. Usai melampiaskan nafsunya, pelaku kembali menusuk leher korban hingga pisau dapur yang digunakan menjadi bengkok dan kemudian pelaku meninggalkan korban di dalam kamar mandi dengan pintu terkunci rapat," ucap Kepala Polsek Rappocini Komisaris Haidir Said, Kamis (10/10/2013) siang.

Untuk menghilangkan jejak, lanjut Haidir, pelaku kemudian bersembunyi di rumah temannya sebelum kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Parepare. Setibanya di kampung halamannya, pelaku sempat membuang pakaian yang digunakan saat membunuh korban ke pantai, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah orangtuanya.

"Pada saat pelaku tiba di rumahnya, polisi yang sudah menanti kehadiran pelaku langsung menangkap dan membawa kembali ke Makassar untuk menjalani pemeriksaan," papar Haidir.

Seperti diberitakan, Nurhalima, mahasiswi S-2 di Makassar, ditemukan tewas di kamar mandi, Rabu (9/10/2013), oleh Mansyur, pemilik laundry tempat korban bekerja sampingan. Saat ditemukan, korban dalam keadaan setengah telanjang dan berlumuran darah akibat sejumlah luka tusuk.

Keluarga korban yang datang dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kemudian menjemput jazad korban di RS Bhayangkara, Makassar. Siang ini, jasad korban dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Malino.

Aparat kepolisian dari Polsek Rappocini membekuk pelaku, Kamis (10/10/2013) dini hari, saat pelaku tengah bersembunyi di rumah neneknya di Jalan Patsiratasi, Kabupaten Parepare, Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com