Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jabar: Pengelola Tangkuban Parahu Harus Taati PVMBG

Kompas.com - 09/10/2013, 22:00 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta kepada pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu serta para pedagang untuk tetap bersabar dan menaati rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) agar sementara tidak mendekati Kawah Ratu dalam radius 1,5 kilometer.

"Ikutilah petunjuk dari PVMBG. Itu kan lembaga yang berhak untuk diikuti mewakili negara. Jangan kemudian atas nama selera pribadi saja," kata Heryawan saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (9/10/2013).

Heryawan menambahkan, rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG tersebut semata-mata hanya untuk menghindari korban jiwa. Pasalnya, aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu terus meningkat setiap harinya sejak dinaikkan statusnya pada Sabtu (5/10/2013).

Selain itu, material-material vulkanik yang keluar dari dalam Kawah Ratu sangat berbahaya seperti abu vulkanik tipis dan gas beracun apabila terisap oleh pengunjung, pedagang, dan petugas pengelola.

"Hendaknya kita berkaca pada orang-orang yang taat. Yang mengatakan itu ahli. Begitu juga pedagang, jangan maksa," tegasnya.

Di tempat terpisah, Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) Putra Kaban selaku pengelola TWA Tangkuban Parahu mengaku telah mengalami kerugian yang cukup besar pasca-ditutupnya Tangkuban Parahu untuk kunjungan wisatawan. Meski enggan menyebutkan nominal kerugiannya, Putra Kaban menyadari jika hal ini adalah kejadian alam dan tidak bisa diprediksi kapan bakal terjadi ataupun berakhir. "Kalau bicara rugi, jelas ada kerugian tapi tidak etis kalau saya sebutkan," ujarnya.

Putra Kaban menambahkan, bukan hanya pihaknya saja yang mengalami kerugian. Sekitar 1.000 lebih pedagang kios dan asongan yang menggantungkan hidupnya di Tangkuban Parahu juga mengalami hal yang sama.

Terkait kondisi di Kawah Ratu, Putra Kaban mengaku hal itu akan diserahkan kepada PVMBG. Sebab, ia tidak bisa memaksa atau mengintervensi perhitungan terhadap alam yang dilakukan secara sistematis. Jika PVMBG menyatakan status Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu sudah normal, kata dia, maka PT GRPP akan langsung membuka obyek wisata ini tanpa harus menunggu rekomendasi dari PVMBG.

"Kalau nanti belum ada surat resmi dari PVMBG tapi statusnya sudah normal, kami akan langsung buka loket. Karena kemarin saat ditutup pun surat dari PVMBG belum ada, hanya kami berinisiatif demi keamanan dan keselamatan pengunjung tentunya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com