Informasi yang dihimpun Kompas.com, aksi tawuran pertama terjadi sekitar pukul 13.00 di Jalan Sutomo, Pematangsiantar, tepatnya di areal SMA Negeri 4. Tawuran tersebut melibatkan pelajar SMA Persiapan, SMK GKPS dan SMA Negeri 4 Pematangsiantar.
Setelah dibubar paksa oleh aparat kepolisian dan beberapa pegawai Dinas Pendidikan Pematangsiantar, situasi sempat aman. Sedikitnya, dalam pembubaran itu, 30 orang pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah diamankan ke kantor Dinas Pendidikan untuk diberi arahan sembari menunggu dijemput orangtua masing-masing.
Namun, di sela-sela pengarahan di kantor Dinas Pendidikan, sekira pukul 15.00, tawuran kembali terjadi di Jalan Merdeka. Dalam peristiwa itu, para pelajar terlibat saling lempar batu. Alhasil pengguna jalan dan warga sekitar yang berjualan tak luput dari sasaran pelemparan batu.
Aksi itu kembali dibubarkan setelah personel kepolisian langsung datang ke lokasi. Para pelajar yang terlibat tawuran melarikan diri.
Tawuran dipicu oleh saling maki para siswa melalui jejaring sosial. Hal itu diakui Andri (17), salah seorang pelajar yang turut diamankan. Remaja asal Kecamatan Siantar Barat itu mengaku hanya ikut-ikutan atas ajakan temannya yang mengatakan bahwa sekolah mereka dihina. "Dibilang kawan kalau sekolah kami sekolah buangan, Bang. Ya kami tidak terimalah. Mentang-mentang sekolah orang itu negeri," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.