Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampung Korban "Trafficking", Indekos Siswi SMP Digerebek

Kompas.com - 09/10/2013, 17:05 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Aparat Polsek Tikala, Manado mengamankan empat wanita yang masih berusia belasan tahun dari sebuah kamar kos di Tikala, Kelurahan Banjer, Kecamatan Tikala, Rabu (9/10/2013) siang tadi. Dua dari mereka masih berstatus siswi SMP Negeri di Manado. Keduanya adalah PR siswi kelas 3 dan MLD kelas 2. Sedangkan dua lainnya, FK (15) asal Rike dan TW (14) dari Koka, mengaku sudah putus sekolah.

Saat dijemput polisi, keempatnya sedang tidur-tiduran di kamar indekos di lantai dua yang disewa oleh PR. Kapolsek Tikala, AKP Killion Landangkasiang mengatakan, penangkapan tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat.

"Orangtuanya melapor bahwa anak mereka sudah dua hari tidak pulang, lalu kami mengembangkan informasi tersebut dan mendapati mereka ada di sebuah kamar kos," ujar Killion.

Saat diwawancarai Kompas.com di Mapolsek Tikala, semula FK dan TW tidak mengakui kalau mereka merupakan korban trafficking. Tetapi setelah ditelusuri lanjut, akhirnya keduanya mengakui bahwa mereka baru saja pulang dari Jayapura.

"Kami di Jayapuran dipekerjakan oleh seorang pria yang membawa kami dari Manado. Katanya mau kerja disana, tetapi kami malah kerja di sebuah pub," ujar TW.

Baik TW dan FK mengakui bahwa mereka hanya bekerja selama sebulan di sana. Oleh pemilik Pub, mereka dikembalikan ke Manado karena ketahuan masih di bawah umur. Sewaktu kembali ke Manado, TW dan FK menginap di indekos PR dan MDL yang masih bersekolah. Saat sedang berada di kamar indekos itulah mereka kemudian digerebek.

Saat digerebek polisi membawa serta pakaian-pakaian mereka, termasuk salah satu koper pakaian yang peganganya masih terlilit bukti bagasi dari Jayapura. Menurut pengakuan TW dan FK, mereka terbujuk oleh rayuan salah seorang temannya yang menjadi perantara dengan seorang pria berinisial HD. "Ada teman kami bernama Nia, masih berumur 13 tahun yang membujuk kami berdua," ujar FK.

Oleh Nia, mereka berdua dipertemukan dengan HD di sebuah tempat di Manado. Saat bertemu, HD menjanjikan pekerjaan bagi mereka berdua di Jayapura. HD lah yang menanggung semua biaya ke Jayapura, termasuk biaya tiket pesawat ke sana.

"HD menemani kami sampai di Jayapura. Lalu kami dibawa di sebuah pub. Seminggu dia juga di sana, lalu pergi dan sampai sekarang tidak tahu dimana," jelas TW.

Kini polisi masih mengembangkan kasus ini lebih mendalam untuk mengetahui jaringan perdagangan manusia. Saat berita ini diturunkan, polisi masih memeriksa secara intensif keempat anak di bawah umur tersebut.

Dalam banyak kasus, perempuan asal Manado sering menjadi korban trafficking. Beberapa pelaku kini sedang diproses di Pengadilan, bahkan sudah ada beberapa yang dihukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com