Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Konsumsi Daging Sapi Pemakan Sampah!

Kompas.com - 08/10/2013, 16:49 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih hewan kurban ataupun membeli daging ternak. Pasalnya, saat ini marak hewan ternak, khususnya sapi, yang diberi makan sampah oleh pemiliknya.

"Balai penelitian hewan merekomendasikan agar sapi yang diberi makan sampah untuk tidak dikonsumsi," tekan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Sleman Widi Sutikno, Senin (7/10/2013).

Ia mengungkapkan, daging sapi pemakan sampah mengandung residu logam berat sehingga sangat berbahaya jika dimakan. Walau demikian, Widi menegaskan bahwa para peternak di wilayah Sleman bebas dari sapi yang diberi makan sampah. Ini karena mereka sudah memiliki kesadaran akan bahayanya daging sapi pemakan sampah. "Kami selalu mengingatkan agar pedagang juga berhati-hati," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Distanhut Sleman Suwandi Azis mengaku, pihaknya pernah menemukan sapi yang kesehatannya bermasalah dan merekomendasikan kepada pembeli agar hewan ternak itu tidak dipotong. "Kita sarankan agar dikembalikan kepada pedagang, dan menukarnya dengan ternak yang sehat," ucapnya.

Saat pemotongan kurban pada hari raya Idul Adha, pihaknya juga menyarankan agar panitia tidak menggunakan alas plastik kresek hitam untuk menyimpan daging. Sebaiknya, pilih plastik jenis bening untuk wadah.

"Kresek hitam itu mengandung bahan daur ulang yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker), jadi gunakan yang jenisnya bening," katanya.

Pihaknya juga mempersilakan jika ada panitia pemotongan hewan kurban Idul Adha yang ingin konsultasi dengan petugas posko. Masyarakat juga bisa meminta bantuan pengecekan kondisi ternak. "Silakan saja hubungi nomor telepon yang tertera di pengumuman posko. Layanan ini gratis," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com