Pantauan Kompas.com, kejadian berawal saat para pengunjuk rasa memaksa masuk ke kantor Bupati. Mereka kesal karena Bupati tak mau menemui mereka saat berunjuk rasa. Aksi dorong-dorongan dan baku hantam pun sempat terjadi di depan pintu gerbang kantor Bupati.
"Kita hanya mau menemui Bupati saja. Kita bukan mau merampok," kata salah seorang pengunjuk rasa.
Beruntung, aksi itu bisa diredam oleh koordinator kedua belah pihak. Namun, para mahasiswa tetap meminta untuk masuk ke kantor Bupati. Beruntung tak ada korban dalam kejadian tersebut.
Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa mahasiswa ini buntut dari ditemukannya laporan BPK terkait anggaran perjalanan dinas Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya sebanyak Rp 902 juta untuk sehari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.