Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

54 Kuota CPNS Pemprov Bengkulu Kosong Pelamar

Kompas.com - 07/10/2013, 21:56 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Sebanyak 54 kuota dari 24 formasi penerimaan CPNS Pemerintah Provinsi Bengkulu tahun 2013 kosong karena tidak ada pelamar. Hal ini disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu, Tarmizi.

"Saat ini data seluruh pelamar yang lulus verifikasi administrasi sudah kita serahkan seluruhnya ke BKN (Badan Kepegawaian Nasional), hingga hari terakhir untuk tenaga kesehatan, khususnya dokter spesialis, dan perawat jiwa tidak ada pelamarnya," ujar Tamizi.

Dijelaskannya, formasi yang dilamar terdiri atas 22 formasi tenaga spesialis dan 2 formasi perawat jiwa. Sementara dokter spesialis di antaranya, dokter bedah forensik, dokter spesialis kulit kelamin, dokter spesialis urologi, dokter spesialis rehabilitasi medik, dokter spesialis bedah plastik, dan dokter spesialis bedah syaraf.

Lalu dokter bedah mulut, dokter spesialis orthodonti, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis paru, dokter spesialis mata, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kebidanan, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis jantung, dokter spesialis syaraf, dan dokter spesialis gigi anak dengan masing-masing kuota 1 orang.

Selanjutnya, dokter spesialis jiwa, dokter spesialis orthopedi, dokter spesialis orthopedi anak, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), dan dokter spesialis bedah yang masing-masing kuotanya 2 orang. Secara keseluruhan, total terdapat 24 formasi yang kosong tanpa pelamar dengan 54 kuota.

Hingga kemarin, memang masih menunggu adanya berkas tertanggal 25 September 2013 cap pos, hingga pukul 12.00 WIB. Karena pada pukul 14.00 WIB, data keseluruhannya harus dibawa ke BKN dan diterima paling lambat besok Selasa (8/10/2013), dapat dipastikan 24 formasi dengan 54 kuota tersebut kosong untuk tahun ini.

"Hasil tersebut cukup mengecewakan bagi BKD Provinsi Bengkulu, karena lowongan tersebut kita buka untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Bengkulu, dokter spesialis yang andal. Karena selama ini, masyarakat jika ingin berobat spesialis, harus keluar Provinsi Bengkulu, artinya uangnya tidak masuk ke Bengkulu," ujarnya.

Dirinya juga memaklumi kenyataan tersebut lantaran bagi seorang dokter spesialis, tentunya menjadi PNS tidak cukup menjanjikan. "Untuk itu, kita upayakan di tahun-tahun berikutnya untuk membina sendiri calon-calon dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan kita akan itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com