Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Amati Perubahan Bentuk Kawah Tangkuban Parahu

Kompas.com - 07/10/2013, 19:53 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Setelah letusan pertama di hari ketiga yang terjadi pada pukul 07.02 WIB pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) langsung melakukan penghitungan atas perubahan bentuk kawah ratu, Gunung Tangkuban Parahu, Senin (7/10/2013).

Menurut Ketua Tim Tanggap Bencana Gunung Tangkuban Parahu dari PVMBG Hetty Triastuti, penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar energi vulkanik yang terkumpul di dasar kawah ratu. Sebab, setiap gunung yang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pasti akan mengalami penggelembungan di kawah. Dalam hal ini biasa disebut dengan deformasi.

"Hari ini kita mulai mengukur menggunakan EDM yang dipasang di kawah upas dan sekitar lereng. Pengukuran ini untuk mengetahui kemiringan dan seberapa jauh mengembang atau menyusut," kata Hetty di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Senin sore.

Kendati demikian, hasil pemantauan tersebut perlu dihitung secara detail. Namun Hetty belum dapat memberikan keterangan seberapa besar penggelembungan yang terjadi di kawah.

Selain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui deformasi kawah ratu, PVMBG juga meneliti pengaruh peningkatan aktivitas vulkanik di kawah-kawah lain yang berada di luar kawah ratu. Kendati demikian, Hetty memastikan jika peningkatan aktivitas vulkanik hanya terfokus di kawah ratu. "Kita juga lakukan pengukuran di kawah domas," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat kembali meletus tiga kali pada Senin (7/10/2013) pukul 12.46 WIB dan 14.23. Letusan sebelumnya terjadi pada 07.02 WIB.

Menurut keterangan Petugas Pengamat Gunung Api dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ilham Mardikayanta, kekuatan dua letusan yang terjadi di kawah ratu siang hari ini menurun ketimbang letusan di pagi hari.

"Ya, tadi erupsi lagi, tapi tidak seperti yang jam 07.00. Siang ini lebih kecil," kata Ilham saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Senin.

Lebih lanjut Ilham menjelaskan, dua letusan itu menyemburkan material vulkanik berupa abu, gas, dan asap yang membubung tinggi sekira 350 meter ke atas dasar kawah ratu. Kendati demikian, material-material yang keluar dari perut bumi tidak sampai keluar bibir kawah ratu.

"Letusan terakhir pukul 14.23 durasinya sekitar 6 menit. Sementara letusan pukul 12.46 dipastikan lebih lama dengan amplitudo sekitar 50 milimeter," bebernya.

Dengan demikian, sejak Sabtu (5/10/2013) hingga hari ini, Gunung Tangkuban Parahu tercatat telah meletus sebanyak 6 kali. Letusan di tempat yang sama di sekitar kompleks kawah ratu itu juga telah membuat lubang baru.

Meski kekuatannya lebih kecil jika dibandingkan dengan letusan pada bulan Maret 2013 lalu, letusan-letusan dalam peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu kali ini justru lebih banyak dan lebih sering.

"Bulan Maret 4 kali (letusan). Tapi kalau lubang (di kawah), bulan ini kelihatannya jauh lebih luas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com