Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkuban Parahu Semburkan Gas Beracun

Kompas.com - 07/10/2013, 16:40 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu berupa letusan freatik yang terjadi dalam tiga hari terakhir ternyata tidak hanya menyemburkan material-material berupa abu dan pasir. Gas beracun berupa gas sulfur dioksida (So2) pun ikut keluar dari dalam lubang baru di Kawah Ratu.

"Hasil tim geokimia ada sebaran gas So2. Dari hasil penghitungan letusan Sabtu kemarin, hasilnya 10,1 PPM (part per million)," kata Hetty Triastuti, Ketua Tim Tanggap Bencana Gunung Tangkuban Parahu dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Senin (7/10/2013).

Hetty menambahkan, sebaran gas So2 yang keluar dari dalam kawah tersebut ternyata berada di atas ambang wajar kawah gunung berapi. "Ambang batas normal hanya 2 PPM," katanya.

Untuk sebarannya, kata Hetty menambahkan, belum terlalu luas dan hanya merambat hingga bibir Kawah Ratu yang selama ini sering dijadikan lahan parkir kendaraan wisatawan. "Hanya sampai bibir kawah dan mengarah ke arah barat daya bersama abu halus saja," tuturnya.

Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, PVMBG merekomendasikan untuk tidak mendekati Kawah Ratu dalam radius 1,5 kilometer. Selain itu, Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu pun ditutup untuk wisatawan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat kembali meletus untuk ketiga kalinya pada Senin (7/10/2013) pukul 12.46 WIB dan 14.23. Letusan sebelumnya terjadi pada 07.02 WIB.

Petugas pengamat Gunung Api dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ilham Mardikayanta menambahkan, kekuatan dua letusan yang terjadi di kawah ratu siang hari ini menurun ketimbang letusan pada pagi hari.

"Ya, tadi erupsi lagi, tapi tidak seperti yang jam 7. Siang ini lebih kecil," kata Ilham saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Senin.

Lebih lanjut Ilham menjelaskan, dua letusan itu menyemburkan material vulkanik berupa abu, gas, dan asap yang membubung tinggi sekitar 350 meter ke atas dasar Kawah Ratu. Kendati demikian, material-material yang keluar dari perut bumi tidak sampai ke luar bibir Kawah Ratu.

"Letusan terakhir pukul 14.23 durasinya sekitar 6 menit. Sementara letusan pukul 12.46 dipastikan lebih lama dengan amplitudo sekitar 50 mm," bebernya.

Dengan demikian, sejak Sabtu (5/10/2013) hingga hari ini, Gunung Tangkuban Parahu tercatat telah meletus sebanyak enam kali. Letusan di tempat yang sama di sekitar kompleks Kawah Ratu itu juga telah membuat lubang baru. Meski kekuatannya lebih kecil jika dibandingkan letusan Maret 2013 lalu, letusan-letusan dalam peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu kali ini justru lebih banyak dan lebih sering.

"Bulan Maret empat kali (letusan). Tapi, kalau lubang (di kawah), bulan ini kelihatannya jauh lebih luas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com