Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditelepon Guru Gadungan, Samsul Tertipu Rp 18 Juta

Kompas.com - 04/10/2013, 17:30 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis


BIREUEN, KOMPAS.com — Aksi penipuan berkedok guru terjadi di salah satu sekolah swasta ternama di Kabupaten Bireuen. Samsul Bahri (44), warga Desa Blang Cot, Kecamatan Jeumpa, tertipu seseorang yang mengaku guru dari anaknya. Samsul pun merugi hingga belasan jutaan rupiah.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, Jumat (4/10/2013), sekira pukul 10.30 WIB pagi, Samsul menerima telepon dari seorang perempuan yang mengaku guru dari anaknya di SD Sukma Bireuen. Dengan terisak-isak, pelaku mengatakan anak korban mengalami gegar otak karena terjatuh dan harus segera ditangani.

Khawatir anaknya terluka parah, korban tak berpikir panjang saat diminta pelaku mentransfer uang senilai Rp 34 juta ke rekening Mandiri atas nama Rahmi. Korban sempat mengaku aneh karena alamat bank dimaksud berada di Jakarta bukannya di Bireuen.

"Pada saat itu, yang terpikir hanya keselamatan anak saya yang membutuhkan penanganan cepat," ungkapnya.

Setelah mentransfer uang, korban menelepon sang istri untuk mencari keberadaan anaknya di rumah sakit. Sampai dua rumah sakit, korban tak menemukan anaknya yang disebutkan pelaku mengalami gegar otak.

"Menjelang siang, saya dan istri mendatangi sekolah dan mendapati anak kami sehat walafiat, saya baru sadar kena tipu," ujar Samsul.

Samsul pun bergegas menuju bank untuk memblokir kiriman uangnya tersebut. Korban hanya bisa menyelamatkan uang senilai Rp 16 juta saja, sedangkan sisanya sudah ditarik pelaku beberapa saat setelah ditransfer.

Ternyata, korban penelepon gelap itu bukan hanya menimpa Samsul. "Hari ini ada enam orangtua murid yang diteror penelepon berdalih sama di Sekolah Sukma, namun tidak menanggapi permintaan mentransfer sejumlah uang," ujar Linda, seorang wali murid yang merisaukan anaknya.

Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi siapa saja untuk tidak gampang memercayai informasi yang tidak jelas asal-usulnya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com