Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Hari, Konsumsi Sirih di TTU Capai Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 04/10/2013, 17:11 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Raymundus Sau Fernandes mengatakan, konsumsi buah sekaligus daun sirih dan pinang warga TTU per hari senilai ratusan juta rupiah.

“Di Kabupaten TTU ini, sebagian besar warganya gemar makan sirih dan pinang, sehingga kalau sebanyak 100.000 warga saja yang aktif, dikalikan dengan Rp 1.000 yang digunakan untuk beli sirih dan pinang, maka hasilnya adalah Rp 100 juta. Hitungan itu sudah paling minim karena belum tentu hanya keluarkan Rp 1.000 saja,” kata Fernandes saat meninjau sejumlah tambak ikan air tawar warga, Jumat (4/10/2013).

Fernandes mengatakan, untuk menangkap peluang itu, maka sebagai bupati, ia menganjurkan warga untuk menanam pohon pinang dan sirih, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan sumber air. Kebutuhan sirih dan pinang bagi warga TTU, bukan sekadar dikonsumsi, tetapi juga menjadi kebiasaan dan budaya warga di saat acara-acara adat atau menerima tamu yang bertandang ke rumah warga.

“Bagi orang Timor pada umumnya dan TTU khususnya, sirih pinang sudah menyatu dengan warga. Ketika kita berkunjung ke rumah warga atau sebaliknya, yang pertama disuguhkan itu pasti sirih dan pinang,” jelas Fernandes.

Menurut Fernandes, pasar lokal sirih dan pinang bagi warga TTU tidak mencukupi sehingga terpaksa didatangkan dari Surabaya, karena itu dirinya terus mendorong warganya untuk menanam karena pada usia dua tahun saja, sirih dan pinang sudah bisa dipanen.

“Di kabupaten TTU ini, konstruksi tanahnya sangat mendukung untuk ditanam sirih dan pinang sehingga saya sangat optimis ke depannya warga sudah bisa memetik hasilnya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com