Aksi kali ini dilakukan di depan Pasar Gede, Solo, bersama tukang becak, juru parkir, dan buruh gendong pasar.
Bagyo mendorong gerobak angkringan berisi jajanan pasar dan langsung memberikan makanan secara gratis. Suasana menjadi riuh setelah warga saling berebut jajanan pasar berupa tahu goreng, nasi bungkus, buah semangka, dan beberapa makanan khas Solo.
"Saya dapat nasi bungkus dan semangka satu iris. Lumayan belum makan siang," kata Tiko, salah satu pedagang handuk, kepada wartawan, Jumat (4/10/2013).
Kedatangan Bagyo menjadi daya tarik bagi buruh gendong di pasar. Saat berkerumun dan berbincang dengan Bagyo, salah satu ibu buruh gendong langsung diminta sang kopral untuk digendong berkeliling tugu di depan pasar. "Ayo saya gendong, Bu," kata Bagyo.
Dengan tersipu, ibu bernama Tarjinem yang biasanya menggendong puluhan kilogram barang tersebut merasakan nikmatnya digendong oleh Kopral Bagyo. Setelah lebih kurang 5 menit, Bagyo spontan memberikan uang sebesar Rp 5.000.
"TNI harus dekat dengan rakyat. Kalau tidak dekat dengan rakyat, kita mau jadi apa; dan kalau ada apa apa, hanya rakyat yang bisa menolong TNI," kata Bagyo yang berencana akan menggelar aksi unik di Jembatan Suramadu.
Bagyo menambahkan, aksi tersebut sebagai bagian dari peringatan HUT TNI. Adapun angkringan merupakan simbol merakyatnya TNI dengan masyarakat umum.
Setelah menggelar aksi gendong, Bagyo dan beberapa rekannya berpamitan dan meninggalkan uang Rp 100.000 untuk para tukang becak yang mangkal di depan pasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.