Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandakan Selebaran Kampanye Hitam, Pemilik Percetakan Diperiksa

Kompas.com - 03/10/2013, 18:14 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com - Seorang pemilik usaha percetakan digelandang ke markas Polres Kolaka, Sulawesi Tenggara, setelah di tempat usahanya ditemukan ratusan lembar selebaran yang dicurigai berisi kampanye hitam.

Kabag Humas Polres Kolaka AKP Nazaruddin menjelaskan, pemilik percetakan, HH (38), mengaku tidak mengenal orang yang memintanya memfotokopi selebaran yang diduga untuk mendiskreditkan salah satu calon bupati Kolaka.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa yang datang pertama itu sekitar empat orang dengan membawa beberapa selebaran guna diperbanyak. Tidak lama kemudian datang lagi dua orang untuk mengambil selebaran yang sudah difotokopi itu. Jadi ibu ini tidak mengenal siapa orang itu,” katanya, Kamis (3/10/2013).

Dia juga menambahkan pihak Polres Kolaka akan menyerahkan masalah ini kepada Panitia Pengawas Pemilu sebab ini merupakan kewenangan dari Panwas Kolaka. “kita serahkan sama Panwas, kalau ada unsur pidana baru kita proses kembali,” tambahnya.

Secara terpisah, Ketua Panwas Kolaka Hasnawati membenarkan hal tersebut dan percetakan yang memperbanyak selebaran tersebut adalah percetakan Sabrin. Panwas sendiri mengamankan sekitar 500 lembar kertas selebaran gelap yang diduga akan digunakan sebagai kampanye hitam.

Menurut Hasnawati, ratusan lembar selebaran gelap tersebut terdeteksi keberadaannya setelah pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa seorang oknum sedang menggandakan lembaran kertas yang isinya menyudutkan pasangan calon bupati, Ahmad Safei.

“Atas informasi itu, saya langsung koordinasikan kepada aparat kepolisian untuk menuju ke tempat kejadian perkara. Hasilnya memang benar bahwa di tempat itu (fotokopi Sabrin) ditemukan ratusan lembar kertas yang isi tulisannya masuk kategori black campain. Hanya saja ketika tim tiba di TKP, rupanya yang dicurigai sebagai pelaku pengganda selebaran gelap tersebut telah meninggalkan tempat. Karena pelakunya sudah kabur, tim hanya mengamankan barang bukti tersebut,” ujarnya.

Hasna menjelaskan, mengenai isi tulisan yang tertera dalam ratusan lembaran kertas itu terdapat dua materi isu. “Sekitar seratusan lembar menyebutkan Ahmad Safei terlibat kasus korupsi. Dan seratusan lembar lainnya menjelaskan keberhasilan program listrik gratis dengan mencatut okronim pasangan calon Aspirasi,” tutur Hasna lagi.

Terkait dengan temuan tersebut, kini pihak Panwas sedang melakukan proses pengembangan untuk mengungkap siapa dalang penggandaan selebaran gelap tersebut.

“Kami sedang mendalami persoalan ini. Tentu saja akan memanggil saksi-saksi di TKP. Tapi yang terpenting, Panwas telah melakukan tindakan preventif sehingga selebaran gelap itu tak disebarkan di masyarakat. Dan, semua itu atas peran serta masyarakat dalam memberikan informasi,” tutur Hasna mengakhiri penjelasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com