Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibunuh Perampok, Seorang Ibu Ditemukan Setengah Berbusana

Kompas.com - 01/10/2013, 19:27 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Saat ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar mandi, Selasa (1/10/2013) sore, Sri Erna (40), warga kompleks Arcamanik Endah Nomor 11/125, RT 001 RW 002, Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, dalam keadaan setengah berbusana.

"Korban ditemukan di dalam kamar mandi dengan keadaan telentang. Bagian atas (pakaian) lengkap, bagian bawah terbuka semua," kata Kepala Polsek Arcamanik Komisaris I Ketut Adi Purnama saat ditemui di sela-sela proses olah tempat kejadian perkara, Selasa sore.

Kendati demikian, hingga saat ini pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah korban diperkosa atau tidak sebelum dibunuh oleh perampok. "Kami masih dalami terus," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Sutarno mengatakan, pembunuhan tersebut diduga kuat merupakan aksi perampokan. Pasalnya, sepeda motor jenis Honda Supra X 125, tas, uang, dan juga ponsel milik korban diketahui telah raib.

"Pada saat ditemukan, rumah dalam keadaan berantakan, kamar tidur berantakan, dan korban di kamar mandi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Sri Erna (40) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar mandi, Selasa sore. Menurut keterangan dari Kepala Polsek Arcamanik Komisaris I Ketut Adi Purnama yang ditemui di sela-sela olah tempat kejadian perkara, korban mengalami luka di bagian kepala.

"Ada luka di bagian kepala. Banyak darah di lantai kamar mandi. Kemungkinan dibenturkan," kata Adi.

Sementara itu, Dadang (52), salah seorang petugas satuan pengamanan di RW 002 Perumahan Arcamanik Endah, menceritakan awal mula Sri Erna diketahui tewas di dalam kamar mandi. Pada pukul 09.00 WIB, Sri Erna sempat ditelepon oleh salah seorang anaknya yang meminta dijemput sepulang sekolah. Sebagai ibu rumah tangga, Sri Erna memang biasa mengantar dan menjemput kedua anaknya setiap hari.

Pukul 10.30 WIB, salah seorang anaknya yang bersekolah di SD Taruna Bhakti kembali menelepon sang ibu. Namun, ponsel Sri Erna ternyata sudah tidak bisa dihubungi. Khawatir dengan keadaan si ibu yang tanpa kabar hingga pukul 15.00 WIB, anak tersebut kemudian menghubungi ayahnya, Hendra Safrial (51), yang sedang bekerja di PT Dirgantara Indonesia (DI).

"Pukul 15.00, Pak Hendra menjerit, teriak-teriak. Warga langsung berhamburan keluar," kata Dadang. Waktu ditanya, kata Dadang, ia mengatakan bahwa istrinya sudah meninggal di kamar mandi. "Ya, saya langsung lapor ke polisi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com