Nandar mengaku sakit hati melihat gadis idamannya telah memiliki pacar, yaitu korban. Ia merasa kalah bersaing dengan siswa yang masih berumur belasan. Dia mengaku sudah lama menyukai D. Bahkan dia rela menjadi ojek pelajar putri itu secara gratis.
"Saya khilaf Pak, masak saya harus kalah bersaing sama anak-anak. Makanya saya hajar saja dia," tutur Nandar di Polsek Sodong Hilir, Jumat (27/9/2013).
Sebelum kejadian ini, pelaku sempat menanyakan perihal hubungannya dengan D selama ini. Namun, pernyataan menyakitkan yang diterima karena gadis pujaannya hanya menganggap pelaku sebagai kakaknya.
"Saya datang ke sekolahnya dan langsung mencari cowoknya. Saya pukuli di gerbang sekolahnya," kata pelaku.
Kepala Polsek Sodong Hilir AKP Ahmad Nurjaman membenarkan kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku. Setelah mendapatkan laporan dari kedua orangtua korban, pihaknya langsung menangkap pelaku di tempat mangkal ojeknya tanpa perlawanan.
"Pelaku diancam Pasal 352 KUH Pidana tentang penganiayaan dan diancam dengan kurungan penjara maksimal dua tahun," ujar Ahmad.
Kini pelaku mendekam di sel tahanan Polsek Sodong Hilir untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sedangkan korban masih mengalami luka lebam di bagian kepala dan tubuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.