Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok Desa Siber di Magelang

Kompas.com - 26/09/2013, 15:44 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Keberadaan teknologi internet yang mudah memang banyak memberi manfaat bagi masyarakat. Apalagi jika internet yang bisa diakses oleh masyarakat hingga sampai ke pedesaan.

Seperti internet yang dikelola oleh Radio Komunitas Suara Kampung Pintar (SKPFM) Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Sejak setahun belakangan, akses internet yang diberi nama RT/RW Net itu telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Kendati hanya berawal dari modal semangat para pengelolanya, namun sekarang sudah berjalan cukup baik.

Warga bisa menikmati akses internet dengan mudah dan murah tanpa perlu jauh-jauh pergi ke warung internet (warnet) yang berjarak sekira 3,5 kilometer bahkan lebih dari Desa Sambak.

“Kami menggunakan konsep Wi-Fi (Wireless Fidelity) atau jaringan nirkabel, warga bisa menikmati akses internet dari rumah masing-masing,” jelas Muhammad Ainur Rofiq, salah satu pengurus di Radio SKP FM, Kamis (26/9/2013).

Dijelaskan Rofiq, butuh upaya agar Desa Sambak bisa terkoneksi dengan internet. Mengingat letak geografis yang banyak pepohonan dan topografi tanah yang cenderung tidak rata. Namun hasilnya, dalam radius 50-400 meter menggunakan laptop waga bisa menerima akses internet gratis.

“Untuk jangkauan dan kecepatan memang belum maksimal karena kontur geografisnya cenderung berbukit-bukit dan banyak pepohonan. Namun ke depannya akan ditambah lebih banyak lagi perangkat acces point di beberapa titik sebagai penguat sinyal,” urai Rofiq.

Tidak hanya para pelajar yang bisa memanfaatkan akses RT/RW net ini, bahkan pemerintah desa setempat, petani, pedagang juga membutuhkan akses internet untuk mendapatkan segala informasi dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, pihaknya berharap ada dukungan dari berbagai piha mengingat selama ini masih diakukan secara swadaya oleh pengelola.

Kepala Desa Sambak, Dahlan mengungkapkan apresiasinya terhadap karya para pemuda Desa Sambak. Sebab, tidak bisa dipungkiri di era saat ini, hampir semua bidang membutuhkan internet, untuk memperoleh informasi dengan mudah, termasuk informasi-informasi terkait pembangunan.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung adanya internet masuk desa ini. Namun tentunya juga harus dibarengi dengan filter dan sosialisasi tentang internet sehat agar warga menggunakan internet secara bijak,” ucap Dahlan.

Hal senada juga diungkapkan, Amron Muhzawawi, seorang pengusaha keripik di Desa Sambak yang mengaku sangat terbantu dengan adanya jaringan RT/RW net yang bisa diakses dengan mudah. Terutama mempermudah dalam pemasaran dan promosi.

“Di era teknologi informasi seperti sekarang ini internet menjadi sangat penting untuk media promosi dan komunikasi. Di samping itu, pengenalan produk bisa sangat mudah dengan memanfaatkan berbagai situs jejering sosial yang ada,” ujar Amron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com