Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pamekasan Dituding Rekayasa Kecelakaan Lalu Lintas

Kompas.com - 25/09/2013, 15:07 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Suhartini (55), warga Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, masih belum puas atas kasus kecelakaan yang menewaskan anaknya, Hendiarto Hikmansyah (22) pada akhir Januari 2013 lalu. Kasusnya yang sudah ditangani Polisi Lalu Lintas Polres Pamekasan, diduga sarat rekayasa dan merugikan dirinya.

Suhartini, kepada sejumlah wartawan Rabu (25/9/2013) mengatakan, dugaan rekayasa yang dilakukan polisi karena posisi mayat anaknya tiba-tiba berubah yang semula berada di tengah-tengah garis marka, berpindah ke pinggir jalan. Rekayasa itu menyebabkan mobil Daihatsu Xenia bernomor Polisi W 1303 PK yang dikendarai Sofyan Hadi, warga asal Kabupaten Sampang selaku penabrak anaknya, bebas dari jeratan hukum.

"Polisi sudah mengubah posisi mayat anak saya saat kecelakaan, dan yang menabrak tidak ditahan," ungkap Suhartini sambil menangis.

Polisi, kata Suhartini, justru menetapkan Ahmad Supriyanto (22) sebagai tersangka yang posisinya membonceng korban. Padahal, korban terpental saat Ahmad Supriyanto menabrak pengendara becak di depannya. Setelah korban terpental dan jatuh di tengah marka jalan, kemudian ditabrak pengendara mobil Xenia dari arah berlawanan.

"Anak saya ditabrak hingga terseret mobil, bukan karena terjatuh saat menabrak becak. Hasil olah TKP polisi sudah diubah dari kejadian kecelakaan semula," ungkapnya.

Dijelaskan Suhartini, di bagian depan mobil yang menabrak sudah jelas ada bekas penyok dan cat warna putih bekas helm korban. Namun ketika dirinya bertanya kepada polisi, mobil itu ditabrak motor yang dikendarai korban bersama temannya.

"Saya berharap polisi tidak merekayasa kasus ini dan menegakkan kasus kecelakaan ini sesuai dengan undang-undang. Jangan ada tebang pilih, apalagi memperjualbelikan kasus kecelakaan ini," harapnya.

Sebelumnya, korban bersama rekannya, Ahmad Supriyanto mengendarai motornya dari arah Surabaya menuju Pamekasan. Sampai di Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, korban mengalami kecelakaan karena di depannya tidak melihat ada becak. Saat kejadian, jam menunjukkan pukul 18.10 WIB, dimana becak tidak terlihat karena tidak ada lampunya.

Korban terpental dari motornya dan jatuh di tengah jalan. Dari arah timur melaju kencang mobil Xenia yang dikendarai Sofyan Hadi dan menabrak korban. Korban sempat terseret dan langsung meninggal di tempat kejadian. Hingga berita ini ditulis, Kompas.com masih berupaya meminta klarifikasi dari Polres Pamekasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com