Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Didesak Buat Sketsa Wajah Perusak Makam Cucu HB VI

Kompas.com - 24/09/2013, 22:10 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Paguyuban Kawulo Ngayogyokarto Hadiningrat bersama Indonesia Police Watch, Selasa (24/09/2013) sore mendatangi Mapolresta Yogya. Mereka mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap pelaku perusakan makam Kyai Prawiro Purbo.

Ketua Indonesia Police Watch, Wisnu Sabdono Putro mengatakan, sepekan sudah berlalu semenjak kasus perusakan makam Kyai Prawiro Purbo. Namun penyelidikan oleh pihak kepolisian belum merelease perkembangan apapun. Kepolisian seakan bungkam.

"Ini agak janggal mengingat kepolisian kita terlihat sangat profesional jika mengungkap kasus-kasus kekerasan yang menimpa anggotanya. Bahkan ketika keberadaan saksi dan bukti minim serta motif yang sulit diterka," katanya, Selasa (24/09/2013).

Ia menilai, peristiwa perusakan makam Kyai Ageng Prawiro Purbo tergolong kasus kriminal. Namun berbeda dengan kasus kriminal lainya yang kerap terjadi. Sebab terkait dengan sosok eksentrik Kyai Ageng Prawiro Purbo yang merupakan cucu raja yang pernah berkuasa, yakni Sri Sultan HB VI.

"Perusakan itu jelas mengusik dunia batin masyarakat Jawa. Tak heran jika Sri Sultan HB X angkat bicara dengan meminta polisi segera mengungkap," tandasnya.

Ia mengungkapkan, sudah banyak kasus menumpuk di kepolisian yang belum terselesaikan. Mulai dari kasus Udin sampai Aan Gunungkidul. Dikhawatirkan, jika penegakan hukum lemah, maka akan terjadi anarki sosial.

Menurutnya, secara awam kasus perusakan makam Kyai Ageng Prawiro Purbo sangat mudah diungkap. Indikasi pertama, pelaku perusakan dilakukan oleh kelompok besar. Artinya peluang kemungkinan diungkap jauh lebih mudah. Kedua, identitas seragam kelompok pelaku juga teridentifikasi dengan jelas. Ketiga, para pelaku meninggalkan surat yang beridentitas dan Keempat juru kunci dan peziarah melihat wajah beberapa pelaku.

"Logikanya polisi mestinya segera membuat sketsa wajah pelaku. Namun hingga hari ketujuh metode teknis-normatif ini tidak dilakukan," tegasnya.

Atas kondisi itu, pihak Paguyuban Kawulo Ngayogyokarto Hadiningrat dan Indonesia Police Watch menuntut agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku tanpa pandang bulu. Mendesak polisi segera membuat sketsa wajah pelaku perusakan makam. Selain itu dalam aksi yang dimulai sekitar pukul 16.00 WIB ini Paguyuban Kawulo Ngayogyokarto Hadiningrat dan Indonesia Police Watch meminta agar Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan perlindungan kepada para saksi.

"Kami juga meminta media massa cetak dan elektronik baik di daerah maupun di pusat untuk terus mengawal proses pengungkapan kasus perusakan makam," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com