Listrik Byarpet, Puluhan Warga Demo PLN Siantar

Sambil membawa poster-poster berisi tuntutan dan aspirasi, warga menyatakan protes terhadap PLN yang tiap hari melakukan pemadaman listrik atau pemadaman secara bergilir tanpa pemberitahuan kepada masyarakat.

"Kami sangat kecewa dengan pihak PLN Rayon Pematang Siantar-Simalungun yang melakukan pemadaman listrik secara bergilir tanpa ada pemberitahuan kepada pelanggan atau konsumen yang mengakibatkan berbagai kerusakan perangkat elektronik," kata Direktur LKKI Pematang Siantar, Arsyad Siregar.

Menurut Arsyad, PT PLN Rayon Pematang Siantar-Simalungun harus bertanggung jawab atas dampak pemadaman bergilir tanpa pemberitahuan tersebut yang dipastikan sangat merugikan para pelanggan. Ironinya, kata Arsyad, tindakan pemadaman listrik ini dilakukan PT PLN di tengah pembiaran maraknya pencurian listrik, baik yang dilakukan industri maupun perorangan dengan pemasangan kWh meter di dalam rumah.

"PT PLN bisa cek, banyak kWh meter dipasang di dalam rumah-rumah. Itu kan tidak boleh karena berpotensi pencurian arus," terang Arsyad.

Dia memberikan contoh hasil penelusuran LKKI bahwa kWh meter banyak ditemukan di sepanjang jalan di inti kota seperti di Jalan Ciptomangunkusumo, Jalan Sabang Merauke, Jalan Thamrin, Jalan Sutomo, dan Jalan Merdeka. Menurut Arsyad, hal ini sama sekali luput dari pantauan manajemen PT PLN Rayon Pematang Siantar-Simalungun.

"Kami malah menduga ada oknum petugas PLN main mata dengan pelanggan di inti kota tersebut untuk menambah pundi-pundi pribadi," ujarnya.

Sementara itu, saat warga melakukan aksi dan menyampaikan tuntutan di hadapan pihak manajemen PT PLN Rayon Pematang Siantar-Simalungun, puluhan personel Polres Pematang Siantar berjaga-jaga di lokasi unjuk rasa. Kepala Polres Pematang Siantar AKBP Slamet Loesiono juga turun memimpin pengamanan.