Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Ganti Rugi PLTU Batang, Harus Jadi "Ganti Untung"

Kompas.com - 23/09/2013, 12:32 WIB
Suhartono

Penulis

BATANG, KOMPAS.com - Warga di sekitar lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga  Uap (PLTU) Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tak boleh dirugikan. Mereka justru harus mendapat keuntungan dari tanah yang mereka serahkan untuk lokasi pembangunan PLTU.  

"Kalau masih ada warga yang menolak pembangunan karena tanahnya dibebaskan pemerintah untuk PLTU Batang, mereka harus mendapat ganti untung, dan bukan ganti rugi. Dengan ganti untung, kehadiran PLTU Batang akan memberikan keuntungan bagi daerah yang memerlukan listrik dan warga Batang," ujar mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, saat ditanya pers di sela-sela kunjungan kerjanya, Minggu (22/9/2013) kemarin di Kota Batang, Batang, Jawa Tengah.

Menurut Kalla, energi listrik sangat penting bagi masyarakat dan sebuah kota. "Kota bisa maju jika ada listrik. Tanpa listrik, kota tak bisa maju. Jika Batang mau bangkit, Batang harus punya PLTU. Oleh sebab itu, PLTU Batang harus didukung siapapun," tandasnya.

Saat memberi ceramah di Masjid Tazakka, Kecamatan Bandar, Batang, Kalla menyatakan, jika ada proyek listrik untuk menghidupkan kota, maka masyarakatnya harus mendukung. "Karena PLTU penting," tambahnya.

Ditanya bagaimana dengan warga yang masih menolak PLTU Batang? Kalla meminta pemerintah harus segera menyelesaikannya agar pembangunan PLTU Batang segera dimulai. "Ya, penyelesaiannya, lahan mereka harus dibayar dengan ganti untung," tandasnya lagi.

Pembangunan PLTU Batang sejauh ini ditolak sebagian warga karena dianggap mengorbankan lahan mereka.

Berdasarkan data Kementerian Perekonomian, PLTU Batang berkapasitas 2X1000 Megawatt (MW), dengan biaya Rp 35 triliun akan pencanangan tiang pancang pada tahun depan. Beberapa hambatan yang masih ada di antaranya penyelesaian aspek finansial yang terkait pembebasan lahan.

Total lahan yang telah dibebaskan adalah 186,2 hektar dari total 314,6 hektar. Sejauh ini masih kurang 59 persen lahan. Proyek PLTU ini akan mampu memenuhi kebutuhan daya listrik untuk menutupi kebutuhan listrik Jawa-Bali yang tumbuh delapan persen per tahun di 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com