Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perbatasan Malaysia Minta Tambahan Pesawat

Kompas.com - 21/09/2013, 11:11 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Jadwal penerbangan ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan Selatan sering tak menentu. Padahal, alat transportasi yang menghubungkan kecamatan yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia ke Kota Nunukan hanyalah pesawat.

Jadwal yang tak jela ini yang kerap dikeluhkan masyarakat. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Nunukan Marli Kamis pun meminta penambahan jumlah pesawat.

Menurut dia, seharusnya jadwal pesawat dua kali, yakni tiap Selasa dan Sabtu. Satu kali ke kecamatan, satu kali di daerah hilir Binuang.

"Tapi jadwal itu tidak pasti hari Selasa sama Sabtu. Karena dia juga melayani penerbangan ke Malinau. Kadang semingu cuma satu kali penerbangan, mekipun tunggakan jadwal penerbangan diganti minggu depannya. Jadwal yang tidak menentu ini membuat masyarakat bingung. Yang menyangkut pelayanan publik terkendala, tapi yang paling kasihan kalau sakit bagaimana?" tutur Marli, Sabtu (21/9/2013).

Minimnya jadwal penerbangan ke wilayah perbatasan, membuat booking tiket untuk dua bulan ke depan telah habis di-booking masyarakat.Marli mengatakan, penambahan pesawat bisa mengantisipasi tak menentunya jadwal penerbangan.

"Armada pesawat Susi ini cuma satu yang melayani ke wilayah perbatasan. Kita harapkan pihak susi menambah jumlah armada. Dan kepada pemeritah daerah juga harus melihat maskapai yang armadanya lebih dari satu agar jadwal penerbangan sesuai jadwal," imbuh Marli.

Untuk memudahkan transportasi warga perbatasan, Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan memberlakukan subsidi penerbangan bagi warga Kecamatan Krayan Induk dan Krayan Selatan. Tahun 2013, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran hingga Rp 6,8 miliar untuk menyubsidi tiket pesawat ke wilayah perbatasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com