Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Bapak dan Anak, Mahasiswa UMI Divonis 18 Tahun Penjara

Kompas.com - 17/09/2013, 12:24 WIB
Kontributor Makassar, Rini Putri

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (16/9/2013), akhirnya menjatuhkan vonis kepada Andi Muhammad Ma'ruf (25) selama 18 tahun penjara. Vonis kepada mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) itu dijatuhkan setelah terdakwa terbukti melakukan pembunuhan terhadap Syarifuddin (51) dan Hamzah (23).

Syarifuddin dan Hamzah adalah bapak dan anak yang dibunuh di Jalan Batua Raya pada 6 Maret 2013 lalu. Sidang yang biasanya dilakukan pada siang hari terpaksa dimajukan pada pagi hari guna menghindari amukan dari keluarga korban yang tidak puas atas putusan hakim. Penjelasan ini disampaikan Hakim Ketua Muhammad Damis, Selasa (17/9/2013).

Seperti diberitakan sebelumnya, Andi Muhammad Ma'ruf telah melanggar Pasal 338 juncto Pasal 65 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 351 Ayat 3 tentang Penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dan perbuatan secara berlanjut.

Terdakwa tega menghabisi nyawa Hamzah menggunakan badik setelah sebelumnya terdakwa dan korban terlibat adu mulut hingga berlanjut dengan perkelahian di rumah korban.

Syarifuddin yang merupakan Ketua RT 01/RW 5, Kelurahan Borong, datang ke lokasi kejadian untuk melerai perkelahian. Namun naas, terdakwa malah menghujani tikaman ke arah Syarifuddin hingga kedua korban tidak berdaya. Oleh warga setempat keduanya sempat dilarikan ke RS Ibnu Sina, tetapi nyawa mereka tidak dapat diselamatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com